Selasa 31 Aug 2021 14:26 WIB

Serbuk Limbah Kaca Bisa Diolah Jadi Beton Ramah Lingkungan

Serbuk limbah bisa menjadi alternatif infrastruktur ramah lingkungan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan infrastruktur. ilustrasi
Foto:

Pengujian

Eka menjelaskan, mereka membuat tiga buah beton untuk diuji kekuatannya di Lab Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY. Pengujian beton pertama dilakukan dengan mengkombinasikan antara superplasticizer 1,60 persen dan VMA 0,24 persen.

Berdasarkan pengamatan visual pasca mixing, adonan beton segar menunjukkan adanya bleeding yang cukup parah hingga menunjukkan ada segregasi. Pengujian beton kedua dilakukan dengan mengombinasikan superplasticizer 0,60 persen dan VMA 0,30 persen.

Komposisi superplasticizer yang dipakai merupakan dosis terendah yang disyaratkan kepada product data sheet Sika Viscocrete-1003 untuk meminimalisir bleeding yang timbul saat mencampur. Adukan beton segar tidak tunjukkan bleeding dan segregasi.

"Pengujian beton ketiga mengombinasikan superplasticizer 0,8 persen dan VMA 0,24 persen. Berdasarkan pengamatan visual adukan beton segar tidak menunjukkan adanya bleeding dan segregasi," ujar Eka.

Wildan menambahkan, hasil uji beton pertama bisa menahan beban 45,40 MegaPascal (Mpa), beton kedua 38,80 Mpa dan beton ketiga 48.25 Mpa dengan rencana kuat tekan 45 Mpa. Kuat tekan rata-rata sampel beton yang diuji pada umur 28 hari 44,18 MPa.

Nilai simpangan data tersebut masih mendekati nilai kuat tekan rencana, sehingga serbuk limbah kaca dan fly ash dapat dikombinasi untuk perencanaan beton ramah lingkungan. Beton standar mutu proyek rata-rata memiliki tahanan beban 25 Mpa.

 

"Beton ramah lingkungan menggunakan Fly Ash PLTU Tanjung Jati Jepara sebagai bahan substitusi semen dan serbuk limbah kaca industri pigura Sleman sebagai filler menjadi penawaran pemanfaatan limbah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan," kata Wildan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement