REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Banyak orang tua khawatir tentang masalah yang mungkin dihadapi anak-anak mereka secara daring, mulai dari penipuan dan konten yang menyinggung hingga informasi yang salah serta pencurian data pribadi. Berikut ini adalah empat tips bagi orang tua untuk melindungi anak dari bahaya internet, dilansir dari Malay Mail, Senin (23/8).
Pertama, mengunci akses daring. Untuk layanan daring di rumah dan di tempat lain, anak-anak dan orang tua harus berhati-hati dalam memilih kata sandi yang rumit dan memperbaruinya secara teratur untuk memblokir akses ke layanan daring mereka dengan benar. Jika memungkinkan, dan jika mereka memiliki ponsel cerdas, yang terbaik adalah memilih otentikasi ganda untuk membuat koneksi mereka seaman mungkin.
Kedua, lengkapi (semua) perangkat Anda dengan solusi antivirus. Penting untuk memastikan semua perangkat yang akan digunakan oleh anak-anak mutakhir dan semuanya dilengkapi dengan solusi keamanan dan kontrol orang tua, terutama untuk memblokir akses ke konten yang terlalu eksplisit untuk usia mereka. Biasanya, hanya laptop dan desktop yang menjadi objek perhatian khusus, tetapi Anda juga harus memikirkan untuk melindungi ponsel cerdas dan tablet.
Ketiga, gunakan VPN. Sama seperti perusahaan mendorong karyawan mereka untuk menggunakan VPN ketika melakukan telecommuting untuk melindungi privasi koneksi internet mereka, yang terbaik adalah mengadopsi teknologi ini ketika seorang siswa sekolah menengah atau sekolah menengah berjejaring dengan guru atau teman sekelas. Sebagai pengingat, VPN (jaringan pribadi virtual) memungkinkan Anda menikmati aktivitas daring yang aman sambil menyembunyikan alamat IP Anda, yang sama dengan melindungi identitas Anda.
Keempat, komunikasikan tentang bahaya internet. Saran terakhir ini tidak diragukan lagi karena paling penting. Anda harus terus berkomunikasi dengan anak-anak Anda tentang risiko yang mereka hadapi saat menjelajahi internet atau menggunakan aplikasi seluler tertentu.
Masalah data pribadi atau informasi yang salah harus ditangani sejak usia dini, serta risiko penipuan daringmelalui jejaring sosial atau spam. Menurut sebuah survei yang diterbitkan oleh editor antivirus McAfee, dua pertiga orang tua (67 persen) khawatir tentang paparan anak-anak mereka terhadap risiko dan penipuan daring. Ini sebagian menjelaskan mengapa sebagian besar dari mereka (80 persen) ingin melihat kursus tentang perilaku daring yang baik disiapkan di sekolah.
Sementara itu, 41 persen telah mengambil langkah untuk mendidik anak-anak mereka sendiri tentang keamanan siber. Penelitian ini dilakukan oleh MSI International pada April 2021 dari lebih dari 1.000 orang Prancis berusia 18 hingga 75 tahun.