REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menurut sebuah studi baru, antibodi terhadap virus penyakit Covid-19 pada manusia yakni SARS-CoV-2 ditemukan pada 40 persen rusa berekor putih dari empat negara bagian Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menunjukkan rusa di daerah ini telah terpapar virus. Studi ini belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Rusa dipilih karena sering berada di dekat perkotaan dan juga memiliki reseptor bernama ACE2. Reseptor itu merupakan pijakan molekuler yang dilalui virus untuk masuk ke tubuh manusia. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Pusat Penelitian Satwa Liar Nasional, bagian dari Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Departemen Pertanian AS (USDA).
Dilansir dari The Jerusalem Post, Ahad (15/8), para peneliti menganalisis sampel serum yang diambil dari 385 rusa berekor putih dari Pennsylvania, Michigan, Illinois dan New York. Dari 154 rusa, hampir 40 persen ditemukan memiliki antibodi SARS-CoV-2.
Jejak pertama antibodi muncul pada Januari 2020, yang sesuai dengan awal penyebaran virus ke AS. Kehadiran antibodi tidak selalu berarti bahwa rusa telah tertular virus atau mereka dapat menularkannya ke manusia.
Studi tambahan perlu dilakukan untuk mencari RNA virus untuk menentukan ini. Namun, para peneliti merekomendasikan mengambil tindakan pencegahan ekstra terhadap menyentuh atau mendekati satwa liar. Para peneliti juga khawatir jika virus itu benar-benar ditemukan di tubuh rusa, dapat menyebabkan mutasi baru yang dapat kembali ke manusia.
SARS-CoV-2 dapat menginfeksi banyak spesies hewan domestik dan liar, tetapi hingga saat ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum melakukan pengujian luas terhadap satwa liar, karena kurangnya data yang tepat dan penelitian ilmiah.
Studi yang dilakukan sampai sekarang telah menunjukkan beberapa mamalia kecil seperti rusa-tikus dan sigung dapat tertular virus dan beberapa seperti cerpelai menginfeksi manusia, menurut Philadelphia Inquiry. Namun, spesies lain dalam keadaan yang sama tidak dapat menyebarkan virus.
Setelah ditinjau oleh rekan sejawat, peneliti berharap penelitian ini dapat mendorong penelitian tambahan dari jenisnya yang dapat memperluas pemahaman para ilmuwan tentang virus.