Jumat 13 Aug 2021 12:46 WIB

Peneliti Jepang: Varian Lambda Bisa Menetralkan Vaksin

Peningkatan cepat kasus varian lambda menunjukkan tingkat penularannya lebih tinggi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Peneliti asal Jepang menyebut, varian lambda daya tularnya lebih tinggi dan mahir dalam menetralkan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksinasi.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Peneliti asal Jepang menyebut, varian lambda daya tularnya lebih tinggi dan mahir dalam menetralkan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berdasarkan studi para peneliti Jepang, varian Covid-19 lambda yang menyebar di Amerika Selatan terbukti sama ganasnya dengan varian delta yang kini banyak ditemui. Lambda diketahui telah menyebar di 26 negara, termasuk di Cile, Peru, Argentina, dan Ekuador.

"Kasus Covid-19 di Chile melonjak pada musim semi 2021, padahal tingkat vaksinasi di sana relatif tinggi dengan sekitar 60 persen warganya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19," ujar para penulis, dikutip New York Post, Jumat (13/8).

Baca Juga

Penelitian yang didukung oleh The Genotype to Phenotype Japan (G2P-Japan) Consortium menunjukkan bahwa varian lambda daya tularnya lebih tinggi dan mahir dalam menetralkan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksinasi. Chile sejauh ini mengandalkan vaksin produksi Sinovac Biotech, vaksin yang dikembangkan menggunakan virus yang sudah dimatikan untuk memproduksi antibodi Covid-19.

Meski demikian, dokter tetap mengimbau masyarakat untuk mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19. Sebab, vaksin dapat mencegah orang sakit parah ketika terinfeksi virus corona dengan aneka variannya.

Baca  juga : Asteroid Ini Diyakini 'Lebih Berharga' Dibanding Seisi Bumi

Beragam studi telah menunjukkan bahwa vaksin efektif mengurangi angka kematian akibat Covid-19. Lalu, dosis penguat mungkin diperlukan, sesuatu yang tengah dipertimbangkan Food and Drug Administration untuk diberikan kepada orang dengan sistem imun yang lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement