Menurut Mainous, studinya membuktikan bahwa setiap orang sebenarnya berisiko lebih tinggi mendapat sakit lanjutan di masa mendatang ketika terpapar Covid-19 saat belum menerima vaksinasi. Dampaknya mencakup strok, serangan jantung, hingga emboli paru.
Mainous juga mengimbau agar orang-orang mencari data valid mengenai berbagai hal terkait Covid-19 agar tak salah pemahaman. Ia menjelaskan bahwa vaksinasi membantu orang sakit parah kalaupun terkena Covid-19.
"Saya pikir orang salah menafsirkan dampak Covid-19, percaya begitu saja bahwa tidak ada lanjutan dampak Covid -19, padahal akan sangat sulit untuk meminimalkan risiko di hilir," ungkap dia.