Ahad 08 Aug 2021 22:48 WIB

Islandia Ubah Karbondioksida Menjadi Batu

Islandia menyedot CO2 dari udara, dicampur dengan air dan bereaksi dengan batuan

Emisi Karbon. ilustrasi
Foto:

Bisa jadi kontribsi besar bagi dunia

Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. 

Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang.

Karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu. 

Kepercayaan lokal jadi penyokong kuat

"Kami di Islandia punya sebuah saga. Katanya, mahluk jahat yang disebut Trol bisa berubah menjadi batu jika terkena cahaya matahari. Itulah yang kami coba di sini,“ ungkap Menteri Lingkungan Hidup Islandia, Guðmundur Ingi Guðbrandsson. “Mengubah CO2 menjadi batu, seperti dalam saga Trol dan matahari.“

Tapi itu saja tidak cukup. Sebanyak 95 persen kawasan hutan Islandia musnah, sejak pulau itu mulai kedatangan pemukim. Lewat program dengan dana jutaan Euro, sebagian besar pulau akan kembali ditanami pohon. Itu juga diharapkan memperbaiki neraca iklim.

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/mengubah-karbondioksida-menjadi-batu-di-islandia/a-58707681

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement