REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan ada makanan yang belum tecerna di tubuh mumi era zaman besi yaitu Tollund Man yang berasal dari Denmark. Peneliti masih terus menelusuri apa saja yang masih tertinggal di badan mumi tersebut. Tollund Man meninggal sekitar 2000 tahun lalu.
Dilansir dari foxnews pada Rabu (28/7), menurut temuan yang diterbitkan di jurnal Antiquity, 12 hingga 24 jam sebelum Tollund Man dibunuh, dia makan bubur air rawa yang terbuat dari jelai, rami dan ikan.
Para peneliti, yang dipimpin oleh Nina Nielsen dari Museum Silkeborg, juga melaporkan menemukan telur dan protein dari cacing usus. Ini menunjukkan kalau pria itu terinfeksi parasit termasuk cacing pita, cacing cambuk dan cacing perut.
Kematian Tollund Man kemungkinan merupakan bentuk pengorbanan manusia yang terjadi sekitar 2.400 tahun yang lalu. Penelitian tersebut menyoroti ribuan orang berakhir di lahan basah Eropa Barat Laut selama zaman besi.
"Mereka yang ditempatkan di rawa gambut asam diubah menjadi tubuh rawa yang dimumikan dan diawetkan secara alami, memberi para ilmuwan pandangan terperinci dan unik tentang kehidupan sehari-hari pada saat itu, termasuk kesehatan, pola makan, cara kematian, dan makanan terakhir," kata dia.
Dalam investigasi ulang ini, ilmuwan telah mencari bahan-bahan yang dapat berhubungan dengan ritual. Ilmuwan juga mengeksplorasi apakah biji gulma ditemukan di beberapa tubuh lain dapat mewakili kekurangan makanan.
"Secara nutrisi, makanan terakhir Tollund tidak menunjukkan bukti kekurangan makanan yang parah. Namun, adanya infeksi cacing pita menunjukkan Tollund sebelumnya telah mengonsumsi daging mentah atau setengah matang yang terinfeksi kista cacing pita," kata dia.
Diketahui, Tollund Man yang berusia 30 hingga 40 tahun saat meninggal, sebelumnya telah digantung dan dimasukkan ke dalam lubang pemotongan gambut. Dia ditemukan selama pemotongan gambut di Bjældskovdal pada tahun 1950. Pada tahun itulah perut dan saluran ususnya dikeluarkan selama pemeriksaan forensik sebelum isi dari berbagai bagian ususnya diekstraksi secara terpisah pada tahun 1951.