Senin 26 Jul 2021 04:41 WIB

Menjaga Salmon Liar Atlantik tak Punah dari Sungai di AS

Salmon Atlantik telah menghilang dari sungai-sungai AS karena pembendungan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan salmon (ilustrasi).
Foto:

Penobscot adalah sungai yang paling produktif untuk salmon. Rata-rata hanya sekitar 700 ikan per tahun dari 2012 hingga 2019.

Upaya untuk mengisi kembali salmon Atlantik di negara bagian lain telah terhenti. Pemerintah federal mengakhiri upaya untuk memulihkan salmon Atlantik di lembah Sungai Connecticut pada 2012 setelah beberapa dekade karena kurangnya keberhasilan.

Mendapatkan ikan yang terdaftar di daftar terancam punah Maine telah lama menjadi tujuan banyak kelompok lingkungan. Maine Endangered Species Act mencakup 26 spesies yang terancam punah dan 25 spesies yang terancam punah. Daftar ini mencakup dua ikan, pemetik sirip merah yang terancam punah dan darter rawa yang terancam.

Daftar ini dirancang untuk memberikan perlindungan tingkat negara bagian untuk spesies yang terancam punah dan merupakan pelengkap dari Undang-Undang Spesies Terancam Punah AS. Beberapa spesies, termasuk piping plover, terdaftar di keduanya.

Para pemerhati lingkungan mendukung RUU di Badan Legislatif Maine awal tahun ini. Pengajuan ini akan mengharuskan komisaris sumber daya laut untuk merekomendasikan daftar negara bagian untuk spesies apa pun yang terdaftar secara federal sebagai terancam punah atau terancam. Proposal itu mati di komite pada bulan Juni.

Sekelompok 19 organisasi dan 10 ilmuwan dan konservasionis mengirim surat ke negara bagian. Mereka mengatakan Maine adalah salah satu dari sedikit negara bagian yang tidak mengamanatkan atau merekomendasikan daftar spesies yang terdaftar secara federal di tingkat negara bagian.

Direktur Downeast Salmon Federation, Dwayne Shaw, mengatakan para pendukung satwa liar akan terus mendorong perlindungan salmon.

 

"Akan ada simbolisme besar dalam hal ini, tetapi juga akan ada implikasi langsung, implikasi positif bagi spesies tersebut," kata Shaw.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement