Rabu 07 Jul 2021 14:06 WIB

Seni Ukur Tulang Tertua Dirilis dalam File 3D

Neanderthal jauh lebih maju atau jauh lebih dekat dengan manusia modern.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Manusia Neanderthal
Foto: abc
Manusia Neanderthal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 51 ribu tahun yang lalu, seorang manusia purba Neanderthal mengekspresikan jiwa artistik untuk mengerjakan sepotong tulang rusa. Orang ini tinggal di tempat yang sekarang dikenal sebagai Pegunungan Harz Jerman Utara. 

Seniman kuno ini tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengukir pola menjadi tulang. Dia juga cukup tahu tentang sifat fisik tulang untuk menggunakan air panas agar permukaannya cukup lunak untuk diukir. Sebuah tim arkeolog termasuk Dirk Leder, Thomas Terberger, mempelajari tulang ini pada tingkat mikroskopis. 

Baca Juga

 

Dalam studi ini, mereka memberikan kepercayaan lebih lanjut pada gagasan bahwa Neanderthal jauh lebih maju atau jauh lebih dekat dengan manusia modern daripada yang pernah mereka berikan. Tulang itu berasal dari rusa raksasa, Megaloceros giganteus. Rusa ini juga disebut sebagai rusa Irlandia telah ditemukan di sisa-sisa kerangka dari Irlandia sampai ke Siberia. 

Pada saat tulang ini ditanggalkan, rusa ini sangat langka di wilayah Jerman di mana ia ditemukan. Di bekas pintu masuk gua Einhornhöhle, Jerman utara. Einhornhöhle relatif mudah ditemukan hari ini.

"Ini bukan tempat yang kami duga, para peneliti akan menemukan apa yang mungkin merupakan karya seni tertua di dunia," kata anggota tim peneliti Leder dilansir dari Slash Gear pada Rabu (7/7).

Abstrak makalah penelitian mengakui tulang yang diukir menunjukkan imajinasi konseptual. Inilah sebagai prasyarat membuat desain yang koheren turut dimiliki Neanderthal.

Para peneliti menilai pengetahuan Neanderthal tentang makna simbolis sangat mungkin dimiliki. Hal ini mengingat kelangkaan tulang dan perawatan berharga yang dilakukan dalam ukiran.

"Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang temuan ini, kunjungi makalah penelitian yang dirilis oleh Nature yang berjudul 'Tulang terukir berusia 51.000 tahun mengungkapkan kapasitas Neanderthal untuk perilaku simbolis,'" ujar Leder.

Penelitian ini ditulis oleh Dirk Leder, Raphael Hermann, Thomas Terberger, et. Al. dan dapat ditemukan di Nature Ecology & Evolution 685, diterbitkan 5 Juli 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement