Selasa 29 Jun 2021 04:48 WIB

Ahli: Virus Corona tak Bertahan di Alloy Berbasis Tembaga

Paduan logam itu menawarkan kemampuan anti-Covid untuk diterapkan di ruang publik.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Penumpang membawa sepeda non-lipat di Stasiun MRT Bunderan HI, Jakarta, Ahad (28/3/2021). Pegangan tangan di tangga biasanya terbuat dari baja tahan karat.
Foto:

Mengubah industri konstruksi

Menanggapi temuan itu, Phillip Ansell, kepala manajemen desain di Skanska, perusahaan konstruksi terbesar kelima di dunia, mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi produk signifikan untuk mengelola kesehatan pada media yang kerap disentuh. Terkait inovasi itu, juara Rugby Inggris dan Eropa, Exeter Chiefs, menjadi pihak pertama yang ditawarkan instalasi.

"Kesehatan dan keselamatan para pemain, staf, serta penggemar selalu menjadi yang utama dalam pikiran kami. Anda tidak dapat melihat perbedaan apa pun, tetapi sekarang kami memiliki sesuatu yang membunuh virus,” kata kepala eksekutif dan ketua tim, Tony Rowe.

Managing Director Hygi-Group, Aaron Yeo, mengatakan, logam yang dikembangkan pihaknya berbeda dengan pelapis atau semacamnya yang masih bisa menyimpan virus. Paduan padat yang dikembangkan itu, menurut dia, benar-benar bisa membunuh virus itu sendiri.

"Paduan berbasis tembaga sebelumnya tidak memberikan apa yang diminta pasar, jadi saya tahu kami harus mencocokkan baja tahan karat dalam penampilan. Kami juga harus memastikan setidaknya itu sama kuat dan tahan lama. Plus, itu harus cukup lunak untuk disesuaikan dengan ukuran atau bentuk apa pun. Ketika kami menemukan formula yang tepat, itu adalah terobosan besar.” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement