Temuan baru ini kembali mencuatkan pertanyaan terkait efisiensi vaksin dalam melawan SARS-CoV-2, seperti dilansir Times Now News, Rabu (9/6). Namun, menurut studi yang dilakukan National Institute of Virology, vaksin Covid-19 yang digunakan oleh India yaitu Covaxin mampu meningkatkan antibodi untuk melawan varian B.1.1.28.2.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 yang luas, minimal 80 persen, diperlukan untuk menurunkan kemungkinan adanya infeksi virus corona "impor". Misalnya, infeksi yang berkaitan dengan varian-varian virus corona dan berpotensi memicu timbulnya klaster baru.
Sejauh ini, laboratorium-laboratorium pengurutan genom sedang mencari mutasi yang memiliki potensi tinggi untuk mengubah transmisi penyakit. Indian SARS-CoV-2 Genome Sequencing Consortia (INSACOG), misalnya, telah melakukan sekuensing terhadap lebih dari 30 ribu sampel.
Pemerintah India sedang berupaya untuk meningkatkan jumlah laboratorium yang terlibat dalam sekuensing genom. Sejauh ini, sudah ada 18 laboratorium baru di India yang masuk ke dalam konsorsium.