REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter resmi merilis layanan berbayar. Layanan berbayar bernama Twitter Blue saat ini hanya tersedia untuk pengguna di Kanada serta Australia, dan masih belum ada fitur "edit button".
Layanan tersebut memberi para pengguna akses untuk beberapa fitur tambahan mulai Kamis (3/6). "Twitter Blue akan menawarkan fitur-fitur yang sudah lama diminta oleh para pengguna,” kata perusahaan tersebut.
Para pelanggan akan mendapat akses terhadap fitur “undo” yang memberikan waktu 30 detik bagi pengguna untuk membatalkan cuitan yang diunggah sebelum muncul di linimasa. Selain itu, terdapat juga fitur “boomark folder” untuk mengorganisir konten yang disimpan.
Fitur lainnya yang dihadirkan adalah “reader mode” yang memudahkan pengguna untuk membaca utas. Pengguna Twitter Blue juga bisa melakukan pengaturan pada ikon aplikasi dan mengubah warna tema.
Meski banyak pengguna meminta Twitter untuk menyediakan fitur “edit button”, perusahaan tersebut tidak memiliki rencana untuk menambahkan fitur tersebut.
Biaya berlangganan Twitter Blue adalah 3.5 dollar Kanada (sekitar Rp 41.000) dan 4.5 dollar Australia (sekitar Rp 49.000) per bulan. Twitter belum mengumumkan jadwal untuk merilis layanan tersebut di negara-negara lain.
Seberapa populerkah Twitter?
Twitter telah menambahkan fitur-fitur baru untuk menarik pengguna baru agar bisa bersaing dengan para kompetitor. Saat ini situs media sosial tersebut memiliki hampir 200 juta pengguna harian. Angka itu jauh di bawah raksasa media sosial Facebook, yang mencatat rata-rata 1,8 miliar pengguna harian pada bulan Maret 2021.
Sementara Snapchat memiliki rata-rata 280 juta pengguna aktif harian pada kuartal pertama tahun 2021.
Meskipun begitu, Twitter masih memiliki lebih banyak pengguna dibandingkan dengan platform video TikTok, yang mencatat 50 juta pengguna harian.
sumber: https://www.dw.com/id/twitter-resmi-rilis-layanan-berbayar-baru/a-57779434