Kamis 03 Jun 2021 03:07 WIB

Polusi Kembali Naik Saat Lockdown Dicabut di Berbagai Negara

Polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahun.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Polusi udara. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Polusi udara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara telah lama menjadi salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang paling mengganggu. Angka dari Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperkirakan bahwa polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahun.

Dikatakan juga data menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang menghirup udara yang melebihi batas pedoman WHO yang mengandung polutan tingkat tinggi.

Baca Juga

Emisi dari pembakaran bahan bakar menyumbang hampir seperempat emisi CO2 dari aktivitas manusia. Dampak lockdown di seluruh dunia dalam pandemi Covid-19 pada transportasi sangat mencolok.

Dilansir di BBC, Selasa (1/6), Menurut Badan Energi Internasional, aktivitas rata-rata global di jalan turun hampir 50 persen dibandingkan dengan 2019. Dalam waktu singkat, daerah perkotaan mencatat penurunan besar-besaran dalam berbagai polutan yang terkait dengan mesin pembakaran internal.

Data yang dikumpulkan oleh National Center for Atmospheric Science menunjukkan pengurangan nyata dalam nitrogen dioksida (NO2) dan materi partikulat (PM2.5) di 10 kota di Inggris.

Di India, orang-orang menggunakan media sosial untuk memposting gambar langit cerah setelah sekitar 90 persen perjalanan darat dihentikan selama lockdown.

Namun, segera setelah kualitas udara membaik setelah lockdown diamati, tampaknya hal-hal kembali normal segera setelah lockdown dikurangi atau dicabut.

Organisasi Meterologi Dunia (WMO) mengatakan respons global terhadap krisis Covid-19 hanya berdampak kecil pada peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer.

Tahun 2020 emisi karbon telah turun secara dramatis sebagai akibat dari penguncian yang memotong tingkat transportasi dan industri secara parah. Namun, data dari WMO menunjukkan bahwa itu hanya sedikit memperlambat peningkatan konsentrasi secara keseluruhan. 

Selama lockdown, ada seruan luas untuk menjaga manfaat lingkungan. Para pendukung mengatakan sangat penting bahwa pertumbuhan ekonomi setelah pandemi berfokus pada mengikuti jalur rendah emisi dan berkelanjutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement