Ahad 30 May 2021 06:41 WIB

Laut Sepi Saat Pandemi, Paus Kembali Bermunculan

Pandemi menjadi berkah sendiri bagi hewan laut.

Paus, ilustrasi

 

Pandemi redam lalu lintas kapal

Sementara itu di Skandinavia utara, di pinggiran area yang dihuni manusia, lalu lintas kapal berkurang akibat pandemi COVID-19. Hampir semua kapal pesiar ditambatkan di pelabuhan, sehingga lautan jadi tenang.

Bagi para peneliti, ini adalah kesempatan unik untuk bisa dengan lebih baik memahami lautan. Ilmuwan Geir Johnson dan para mahasiswanya meneliti polusi cahaya dan polusi suara di laut. Sejauh ini, para peneliti menilai bahwa dampak wabah corona tampak jelas di Fyord Trondheim.

Geir Johnson bercerita, "Saya baru saja melihat dua-tiga ekor paus jenis paus pilot." Memang itu bukan hasil penelitian ilmiah, tapi yang jelas, ia belum pernah melihat paus pilot berenang begitu dekat dengan perkotaan.

Bagaimana efek kesunyian bagi hewan laut?

Mereka ingin tahu, apa dampak berkurangnya transportasi laut akibat pandemi corona bagi dunia bawah laut, mulai dari organisme kecil sampai mamalia sebesar paus. Bagaimana hewan-hewan ini makan, berburu, juga bagaimana mereka berkomunikasi tanpa terganggu kebisingan yang dibuat manusia.

Di Samudera Atlantik dan Laut Utara, rekan-rekan Geir menempatkan mikrofon bawah laut. Sejak wabah corona, kebisingan di beberapa tempat berkurang hingga 25 persen. Kesunyian seperti ini, terakhir kali dialami kawasan itu mungkin pada 150 tahun lalu.

"Bagi kami, peneliti, ini kesempatan unik."

Sekarang lalu lintas kapal mulai banyak lagi. Namun, selama berbulan-bulan, aktivitas manusia di lautan hampir tidak ada.

"Kami peneliti ingin menunjukkan, bagaimana baiknya jeda kesunyian bagi mahluk-mahluk di lautan."

Dengan tenang para hewan ini menikmati kehidupan di bawah permukaan laut. Dunia mereka penuh kehidupan, tanpa kebisingan. Namun ini tampaknya hanya terjadi selama lalu lintas kapal berhenti.

sumber: https://www.dw.com/id/kembalinya-paus-di-masa-pandemi/a-57621916

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement