Selasa 11 May 2021 14:13 WIB

Virus Corona Baru Telah Bermutasi Lebih dari 6.600 Kali

Virus bermutasi setiap kali ada ‘kesalahan’ dalam proses replikasi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto:

Istilah mutan ganda atau mutan tiga kali lipat digunakan untuk menggambarkan galur virus yang berkecamuk di India. Namun, secara luas ini merujuk pada mutasi yang lebih signfikan ditemukan pada varian tersebut.

Beruntung, saat ini hanya ada tiga VOC. Namun, ada beberapa varian yang disebut dengan istilah varian minat (variants of interest) yang tampak menunjukkan beberapa karakteristik VOC, tetapi saat ini tidak cukup bukti, itu mungkin berubah. Ini termasuk dua varian yang pertama kali terdeteksi di India, yang menyebabkan lonjakan besar kasus selama sebulan terakhir.

WHO belum mengklasifikan sebagai VOC karena masih ada ketidakpastian mengenai seberapa banyak penyebaran COVID-19 di sana yang disebabkan oleh varian, dan berapa banyak yang disebabkan oleh faktor lain seperti langkah yang buruk dan kapasitas rumah sakit yang tak mencukupi.

Ada lebih dari 6.600 mutasi unik pada protein lonjakan virus corona baru sejak muncul pertama kali di dunia pada Desember 2019. Ini menghasilkan satu mutasi unik setiap dua jam, siang atau malam.

Apakah vaksin yang tersedia saat ini untuk digunakan melawan varian-varian ini? Profesor Ooi Eng Eong dari Sekolah Kedokteran Duke-NUS mengatakan ya, bisa melawan varian-varian ini.

"Studi di antara individu yang divaksinasi telah menemukan bahwa vaksin mRNA juga mampu mencegah infeksi dari berbagai varian yang menjadi perhatian,” ujar Eong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement