REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi selalu hadir bersama solusi dari sebuah permasalahan yang kini dihadapi masyakarat. Dalam perkembangannya, jarang ada teknologi yang hadir dalam waktu singkat.
Diperlukan kemampuan untuk melihat gambar besar dari permasalahan saat ini, dan mendatang. Agar, teknologi dapat terus membantu berbagai pemasalahan dunia.
Pada Senin, (12/4), Huawei menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Analis Global ke-18 di Shenzhen. Konferensi ini pertama berlangsung pada 2004, dan sejak itu rutin digelar.
Tahun ini, Huawei mengangkat tema, Building a Fully Connected, Intelligent World, dan berlangsung hingga 14 April 2021. Lebih dari 400 partisipan, termasuk analis industri dan keuangan, key opinion leader, dan perwakilan media turut menghadiri gelaran ini secara daring.
Dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang, Rotating Chairman Huawei Eric Xu menyampaikan, Huawei akan terus mengoptimalkan portofolionya untuk meningkatkan ketahanan bisnis. Salah satunya, Huawei akan memperkuat kemampuan perangkat lunaknya, dan berinvestasi lebih banyak pada bisnis yang tidak terlalu bergantung pada teknik proses yang canggih.
Huawei juga berencana memaksimalkan nilai 5G dan mendefinisikan 5.5G bersama para mitra industri untuk mendorong evolusi komunikasi. Eric menegaskan, membangun kembali kepercayaan dan memulihkan kolaborasi di seluruh rantai pasokan semikonduktor global, sangat penting dilakukan. Hal ini untuk membawa Huawei kembali ke jalurnya.
Ke depan, lanjut dia, Huawei akan terus hadir menghadapi lingkungan global yang kompleks dan tidak stabil. “Kami akan terus berinovasi dan mendorong transformasi digital bersama pelanggan dan mitra kami untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas,” ujarnya.