REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Ahad (11/4) CEO Clubhouse Paul Davidson menanggapi sebuah laporan yang mengklaim bahwa data pribadi pengguna Clubhouse telah bocor. Menurut dia, klaim itu adalah palsu.
Cyber News melaporkan database SQL dengan ID pengguna, nama, nama pengguna, akun Twitter dan Instagram, serta jumlah pengikut diposting ke forum peretas daring. Menurut CyberNews, tidak tampak informasi sensitif pengguna seperti nomor kartu kredit termasuk di antara info yang bocor.
Clubhouse tidak segera membalas permintaan untuk informasi lebih lanjut dari The Verge pada Ahad (11/4). Namun, Davidson mengatakan bahwa platform tersebut tidak mengalami pelanggaran data.
“Tidak, ini menyesatkan dan palsu, ini adalah artikel clickbait, kami tidak diretas. Data yang dirujuk adalah semua informasi profil publik dari aplikasi kami. Jadi jawabannya adalah ‘tidak’ yang pasti,” ujar Davidson dilansir dari The Verge, Senin (12/4).
Pekan lalu, Cyber News melaporkan data pribadi 500 juta pengguna LinkedIn telah disalin dari situs web menggunakan program komputer dan diposting secara online. Perusahaan milik Microsoft mengatakan tidak ada data akun anggota pribadi dari LinkedIn yang termasuk dalam kebocoran tersebut.
Berita itu datang hanya beberapa hari setelah diketahui bahwa data pribadi sekitar 533 juta pengguna Facebook bocor secara daring secara gratis. Bocoran facebook dilaporkan termasuk nomor telepon pengguna, tanggal lahir, lokasi, alamat email dan nama lengkap.
Clubhouse diunduh lebih dari 10 juta unduhan. Twitter, LinkedIn, Discord, Spotify dan Slack kini juga sedang bersaing untuk bekerja pada platform audio sosial. Facebook dilaporkan juga sedang mengerjakan platform baru ini.