Kamis 08 Apr 2021 09:24 WIB

Twitter Tertaik Beli Clubhouse?

Clubhouse dan Twitter akan terus saling berhadapan bidang audio sosial.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Aplikasi Clubhouse.
Foto: Clubhouse/Google Play Store.
Aplikasi Clubhouse.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Twitter mengadakan diskusi dengan Clubhouse tentang pembelian aplikasi seharga sekitar 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 58 triliun. Hal ini dilaporkan oleh Bloomberg pada Rabu (7/4).

Percakapan ini dilaporkan terhenti dan tidak jelas alasannya. Tidak jelas apakah Twitter atau Clubhouse yang lebih dulu mendekati satu sama lain.

Baca Juga

Dilansir dari  The Verge, Kamis (8/4), Bloomberg juga melaporkan kemarin bahwa Clubhouse sekarang ingin mengumpulkan uang dengan valuasi 4 miliar dolar AS. Mungkin saja angka itu keluar dari diskusi Twitter ini, atau Clubhouse sedang berbelanja angka itu.

Clubhouse diluncurkan tahun lalu dan mempopulerkan ide mengadakan percakapan audio langsung. Selebriti, CEO teknologi dan orang-orang biasa sejak saat itu mendengarkan dan menjadi tuan rumah ruangan yang ada di Clubhouse. Lebih dari 10 juta orang dilaporkan telah mengunduh aplikasi, yang saat ini hanya untuk undangan dan khusus iOS.

Aplikasi ini juga menghadapi banyak pesaing, antara lain Facebook, Twitter, Discord, LinkedIn dan Slack. Platform lain ini sudah hadir dengan basis pengguna bawaan jutaan orang, serta aplikasi web, iOS dan Android yang sepenuhnya dibangun. Meski begitu, Clubhouse dengan cepat mencoba berinovasi.

Staf Clubhouse dalam beberapa bulan terakhir dan mempekerjakan seorang insinyur untuk membangun aplikasi Android-nya.

Sementara itu, Twitter telah meluncurkan Twitter Spaces di iOS dan Android. Perusahaan juga berencana meluncurkan versi web dan membuka kemampuan hosting untuk semua pengguna bulan ini.

Alasan Twitter ingin mengakuisisi Clubhouse tidak sepenuhnya masuk akal, kecuali jika Twitter hanya ingin menghapus persaingan dan mendapatkan basis pengguna khusus dan nama yang menarik. Bagaimana pun, Clubhouse dan Twitter sekarang akan terus saling berhadapan dalam perjalanan untuk mendominasi audio sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement