REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan gelombang terbaru dari 60 satelit Starlink ke orbit pada Ahad (14/3). Roket tersebut mendarat di kapal drone di Samudra Atlantik.
SpaceX mengatakan misi Ahad (14/3) menandai rekor penerbangan dan pendaratan kesembilan untuk booster Falcon 9, yang merupakan bagian dari lima peluncuran Starlink sebelumnya dan misi DM-1 untuk kapsul Crew Dragon.
Dilansir dari The Verge, Senin (15/3), satelit adalah bagian dari konstelasi Starlink yang sedang berkembang, yang dibangun SpaceX untuk menyediakan konektivitas internet ke daerah pedesaan di Bumi. Perusahaan memiliki izin untuk meluncurkan 12.000 satelit sebagai bagian dari proyek tersebut dan sejauh ini memiliki lebih dari 1.000 satelit.
Starlink juga memiliki sekitar 10.000 pengguna dalam program beta yang diluncurkan tahun lalu. Kit Starlink, yang dilengkapi dengan router dan antena, berharga 499 dolar Amerika Serikat (AS). Langganan bulanannya 99 dolar AS untuk kecepatan internet antara 70 dan 130 Mbps.
Perusahaan membuka pre-order untuk Starlink di AS, Kanada dan Inggris bulan lalu, dengan biaya deposit 99 dolar AS.
Peluncuran Ahad (14/3) dari Pusat Antariksa Kennedy NASA adalah yang kedua dalam beberapa hari terakhir untuk SpaceX, yang mengirim roket Falcon 9 lainnya ke angkasa dari Cape Canaveral Space Force Station pada Kamis (11/3). Peluncuran itu juga membawa 60 satelit ke orbit. Peluncuran Starlink berikutnya dijadwalkan untuk sementara pada 21 Maret , dari Cape Canaveral.