Rabu 10 Mar 2021 16:08 WIB

Meteor Berkekuatan 200 Kg TNT Meledak di Langit Amerika

Lintasan ledakan meteor itu melalui atmosfer melepaskan setara dengan 200 kg TNT

Meteorit. Ilustrasi.
Meteorit. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, VERMONT -- Sebuah meteor melesat di langit malam di atas Vermont pada hari Ahad (7/3). Meteor ini menciptakan pertunjukan cahaya yang spektakuler dan menyebabkan ledakan yang mengguncang Bumi saat membakar atmosfer.

Lintasan ledakan meteor itu melalui atmosfer melepaskan setara dengan 200 kilogram TNT. Ini menunjukkan bahwa meteor tersebut kemungkinan seberat 4,5 kg dan diameter 15 sentimeter, menurut NASA Meteor Watch. Sebagai gambaran, ledakan yang terjadi di Beirut, lebanon akibat 2.750 amonium nitrat setara dengan 3.000 ton TNT.

Baca Juga

Batuan luar angkasa menghantam atmosfer dengan kecepatan sekitar 42.000 mph, menurut NASA. Meteor itu muncul di bagian utara negara bagian itu sebagai bola api yang terang sebelum matahari terbenam.

Media lokal melaporkan terdapat banyak telepon dari seluruh negara bagian setelah kejadian tersebut. Para penduduk Vermont yang menelpon media lokal menggambarkan adanya ledakan keras dan getaran yang menggetarkan tubuh saat meteor melintas di atas kepala.

"Saya beruntung mendengar dan melihatnya di tepi Sungai Missisquoi di Missisquoi Wildlife Refuge di Swanton, VT, sebelum matahari terbenam," tulis Chris Hrotic, seorang komentator pada posting awal NASA tentang peristiwa tersebut, dilansir di LiveScience, Rabu (10/3).

Menurut Hrotic, ia tidak mendengar ledakan keras seperti yang dilaporkan oleh orang lain. Namun, terdengar suara deras yang membuatnya melihat ke atas pada saat yang tepat. Meteor itu terlihat sangat cerah dan sangat spektakuler.

Berdasarkan catatan saksi mata, NASA memperkirakan bahwa bola api pertama kali muncul 84 km di atas Hutan Negara Gunung Mansfield di timur Burlington, kota terbesar di negara bagian itu.  

Kemudian bergerak maju 53 km timur laut menuju perbatasan Kanada, menghilang 53 km di atas tanah di selatan kota Newport.

Menurut NASA, gelombang kejut tersebut merupakan akibat dari rekahan meteor akibat tekanan atmosfer. Saat potongan seukuran bola bowling dari asteroid induk yang lebih besar bergerak hampir 55 kali kecepatan suara melalui atmosfer, tekanan terbentuk di depannya dan ruang hampa terbentuk di belakangnya. Akhirnya, tekanan dari perbedaan tersebut menyebabkan batu tersebut meledak.

Dalam komentar di posting Facebook awal NASA tentang insiden itu, orang-orang mengklaim telah melihat batu itu dari sejauh barat Saratoga, New York, sejauh utara Quebec, dan sejauh timur Watertown, Massachusetts.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement