Rabu 03 Mar 2021 11:34 WIB

Pasien Long Covid-19 Merasa Lebih Baik Pasca Vaksinasi

Sepertiga pengidap long covid-19 merasa lebih baik usai mendapatkan vaksinasi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang dokter militer bersiap untuk menyuntikkan vaksin Sinovac dari China selama vaksinasi di Fort Bonifacio, Metro Manila, Filipina pada hari Selasa, 2 Maret 2021. Filipina meluncurkan kampanye vaksinasi untuk menahan salah satu wabah virus korona terburuk di Asia Tenggara tetapi menghadapi masalah pasokan dan perlawanan publik, yang diharapkan dapat diredakan dengan menyuntik pejabat tinggi.
Foto:

Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Universitas Yale mengatakan ada alasan biologis mengapa vaksinasi dapat membantu orang yang mengalami long COVID. Para ilmuwan masih belum tahu pasti mengapa beberapa orang memiliki gejala kronis.Namun, satu teori menyatakan bahwa virus atau fragmen virus tetap ada di dalam tubuh mereka. Ini tidak menular, tetapi sisa makanan terus mengiritasi sistem kekebalan, di mana vaksinasi bisa menghilangkan semua itu.

“Secara potensial, sisa-sisa itu dibuang karena Anda menghasilkan banyak antibodi,” jelas Iwasaki.

Teori lain yang mengemuka adalah bagi sebagian orang, COVID-19 memicu perubahan jangka panjang dalam sistem kekebalan, dan dapat mengaktifkan sel dan jaringan yang sehat. Dalam hal ini, vaksin mungkin membantu dengan memberikan sentakan pada sistem kekebalan.

“Ini dapat mengatur ulang beberapa respon yang ada,” kata Iwasaki.

Dalam kasus tersebut, perbaikan gejala mungkin akan berumur pendek dan hanya berlangsung selama tendangan vaksin berlangsung. Ada banyak hal yang perlu dipelajari tentang hubungan antara COVID-19 jangka panjang dan vaksin.

Diperlukan data survei yang semakin ketat untuk memahami dengan tepat bagian orang mana yang merasa lebih baik setelah divaksinasi. Ada penelitian yang sedang berlangsung yang memantau protein inflamasi tertentu dalam darah orang dengan gejala kronis dan peneliti dapat membandingkan level pada orang yang divaksinasi dan tidak.

Penelitian juga harus memeriksa apakah satu jenis vaksin lebih efektif dalam mengurangi gejala kronis daripada yang lain. Griffin mengatakan laporan awal dari penelitian yang dilakukan menjadi dorongan yang baik bagi orang-orang dengan gejala COVID-19 kronis untuk mendapatkan vaksinasi.

“Tidak terlihat berbahaya, dan mungkin bisa menyembuhkan. Saya pikir hal ini mendorong orang-orang dengan long COVID untuk mendaftar vaksinasi secepat yang mereka bisa,” jelas Griffin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement