Selasa 23 Feb 2021 15:16 WIB

Ribuan Patung Tentara Terakota Ditemukan di Situs Arkeologi

Patung terakota tersebut berasal dari sekitar abad ketiga SM.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana ratusan patung prajurit yang ada di Museum Prajurit Terakota. ilustrasi
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana ratusan patung prajurit yang ada di Museum Prajurit Terakota. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, XIAN -- Ribuan patung terakota tersebut telah ditemukan di dua lokasi konstruksi di kota Xian, China. Tentara Terakota yang terkenal di dunia adalah kumpulan patung yang menggambarkan tentara Qin Shi Huang, kaisar pertama China.

Dilansir di Sputnik News, Selasa (23/2), menurut mitos, tentara melindungi kaisar di akhirat. Patung-patung tersebut berasal dari sekitar abad ketiga SM.

Baca Juga

Pekerjaan membangun jalur metro baru kota selalu berakhir dengan penemuan baru yang menarik dan tahun ini tidak terkecuali. Para arkeolog harus melewatkan liburan mereka dan bekerja lembur ketika pekerja konstruksi menemukan artefak kuno.

Menurut biro warisan budaya Shaanxi, temuan itu dibuat di situs seluas 76 hektar yang akan digunakan untuk perpanjangan bandara dan jalur kereta bawah tanah 50 mil.

Lebih dari 4.600 item penting arkeologis telah diidentifikasi oleh para pekerja, termasuk 3.500 makam, kata biro itu dalam sebuah pernyataan di media sosial China, Weibo.

"Jumlah dan skala relik sangat besar dan beban kerja penggalian arkeologis sangat besar," kata biro tersebut.

Sepanjang sejarahnya, kota Xian adalah rumah bagi 13 dinasti dan tetap menjadi ibu kota Tiongkok kuno selama total 1.100 tahun. Sejak menjadi pusat transportasi dan mengalami ledakan infrastruktur, para ilmuwan telah membuat banyak penemuan arkeologi.

Pada tahun 2001, ilmuwan menemukan makam Li Chi, seorang putri dari Dinasti Tang (618 - 907 M). Setahun kemudian, para peneliti menemukan makam Zhang Tang, seorang pejabat peradilan tertinggi dinasti Han (206 SM - 220 M).

"Di Xian, sebelum proyek konstruksi dimulai, atau sebelum pemerintah menjual sebidang tanah tertentu, survei arkeologi dilakukan. Ini jarang terjadi di China," kata Wang Zili, wakil direktur Institut Xian untuk Pelestarian Warisan Budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement