Selasa 16 Feb 2021 18:26 WIB

Peneliti Ungkap Nyanyian Paus Bisa Deteksi Gempa Dasar Laut

Nyanyian paus sirip dapat digunakan untuk menghasilkan gambar seismik kerak samudera

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sekitar 380 paus pilot bersirip panjang ditemukan terdampar di pantai barat Tasmania, Australia.
Foto:

Tim menemukan bahwa nyanyian paus sirip berinteraksi dengan dasar laut dipantulkan dan dibiaskan oleh sedimen dan batuan dasar. Ini dapat digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan ini serta menyediakan data lain.

Penemuan ini didasarkan pada studi gempa bumi yang direkam dari 54 seismometer dasar laut yang ditempatkan di sepanjang patahan transformasi Blanco sekitar 100 mil (160 km) dari Cape Blanco di Pesisir Oregon. Data menunjukkan kalau sinyal seismik yang kuat berhubungan dengan nyanyian paus di daerah tersebut.

Saat paus bernyanyi, sinyalnya dipantulkan oleh permukaan dan dasar laut. Ketika mereka bertemu yang terakhir, mereka berinteraksi dengan sedimen, lapisan basal di bawahnya dan kerak bawah gabbroic yang dibentuk oleh pendinginan magma jauh di dalam bumi.  

Sinyal yang dipantulkan dan dibiaskan ini dapat direkam pada seismograf untuk membentuk gambar struktur kerak.  Hal ini selanjutnya ditingkatkan dengan menggunakan tiga seismograf untuk melakukan pelacakan lokasi paus.

Menurutnya, menggunakan nyanyian ikan paus tidak hanya membantu untuk lebih memahami gempa dasar laut tetapi juga lebih mudah digunakan karena tidak seperti senapan angin yang digunakan untuk menghasilkan sinyal buatan, senjata ini non-invasif dan tidak diperlukan izin pemerintah.  

"Langkah selanjutnya adalah menerapkan pembelajaran mesin untuk mengotomatiskan prosesnya nanti seperti apa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement