Kamis 04 Feb 2021 18:51 WIB

Ilmuwan Inggris Uji Coba Penelitian Campuran Vaksin Covid-19

Peserta akan mendapatkan satu dosis AstraZeneca dan Pfizer.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto:

Pemimpin studi baru di Oxford University dan membantu mengembangkan vaksin AstraZeneca, Matthew Snape, meminta sukarelawan Inggris berusia di atas 50 tahun untuk mendaftar. Ilmuwan berharap mendapatkan lebih dari 800 orang dalam mendukung penelitian tersebut.

Snape menyatakan, jika vaksin dapat digunakan secara bergantian, akan sangat meningkatkan fleksibilitas pemberian vaksin."(Ini) dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana meningkatkan luasnya perlindungan terhadap strain virus baru," ujarnya.   

Semua vaksin Covid-19 melatih tubuh untuk mengenali virus orona, sebagian besar adalah protein lonjakan yang melapisinya. Vaksin dari AstraZeneca dan Pfizer menggunakan teknologi yang berbeda.

AstraZeneca menggunakan virus flu biasa untuk membawa gen spike ke dalam tubuh. Sedangkan Pfizer dibuat dengan meletakkan potongan kode genetik yang disebut mRNA atau petunjuk untuk protein lonjakan tersebut di dalam bola kecil lemak.

Sebuah studi yang diterbitkan pekan ini membahas vaksin Sputnik V buatan Rusia menunjukkan bahwa itu sekitar 91 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Beberapa ahli imunologi memuji fakta bahwa vaksin tersebut menggunakan dua suntikan yang sedikit berbeda, dibuat dengan teknologi yang mirip dengan milik AstraZeneca.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement