Senin 01 Feb 2021 12:24 WIB

Pemanasan di Kutub Utara Pengaruhi Atmosfer Bumi

Penipisan es laut memungkinkan lebih banyak emisi yodium.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Kutub Utara
Foto:

Di Greenland Utara, para peneliti menemukan bahwa pada awal musim semi, mikroalga di bawah es laut mulai mengeluarkan senyawa yodium ke atmosfer. Saat musim semi berlanjut, es laut yang menipis menyebabkan emisi senyawa yodium lebih banyak lagi.

Senyawa ini membentuk kelompok molekul yang dapat tumbuh menjadi partikel lebih besar. Di Svalbard, yang dikelilingi perairan terbuka, pengamatan menunjukkan bagaimana senyawa sulfur yang dipancarkan fitoplankton dapat membentuk sejumlah besar partikel yang dapat tumbuh dengan cepat, bahkan dapat membentuk tetesan awan.

Dalam studi Svalbard, senyawa organik juga terdeteksi. Jumlah besar dan peran senyawa organik dalam pembentukan partikel Kutub Utara mengejutkan para peneliti.

"Kami tidak berharap untuk mengamati banyak uap organik di lingkungan Kutub Utara yang dingin dan gundul karena mereka terlihat terutama di daerah yang ditutupi oleh hutan. Kami berencana untuk melanjutkan studi di Svalbard untuk mencari tahu apa senyawa organik ini dan di mana berada,” jelas Beck.

Konsentrasi partikel di Svalbard jelas lebih tinggi daripada yang diukur di Northern-Greenland. Saat ini, es laut Arktik sedang mencair dengan cepat.

“Akibatnya, dapat diasumsikan bahwa proses yang diamati di Svalbard akan lebih umum terjadi di daerah Arktik yang akan dibebaskan dari es laut," kata Beck.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement