Jumat 29 Jan 2021 02:00 WIB

Ilmuwan Ini Ungkap Virus Covid-19 Bukan Berasal dari Wuhan

Ilmuwan temukan kemiripan sampel kelelawar dari tahun 2010 dengan virus Covid-19.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Sebuah laboratorium penelitian di Kamboja telah menemukan kemiripan antara patogen dalam sampel yang telah disimpan di freezer selama lebih dari satu dekade dengan patogen yang menyebabkan Covid-19. Keduanya memiliki kemiripan hingga 92,6 persen. 

Dilansir dari South China Morning Post, dua virus yang ditemukan dalam sampel tersebut diambil dari kelelawar tapal kuda di timur laut Kamboja pada 2010 lalu. Adanya temuan tersebut menambah informasi baru untuk penyelidikan dari mana patogen itu berasal.

Baca Juga

Penemuan yang dilakukan para peneliti Institut Pasteur di Kamboja di Phnom Penh muncul ketika tim yang didukung WHO sedang bekerja untuk memahami bagaimana virus corona mulai menyebar di Wuhan, China, tempat pertama kali virus SARS-CoV-2 teridentifikasi pada akhir 2019.

Informasi mengenai penyebab wabah tersebut terjadi masih belum banyak diketahui. Para ilmuwan menduga virus tersebut berasal dari kelelawar sebelum menular ke manusia, baik secara langsung atau melalui hewan perantara.

Namun, pehabat China mengatakan, virus itu mungkin berasal dari luar negeri. WHO sendiri mengatakan, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan apa pun.  

Para peneliti mengatakan, adanya temuan tersebut menunjukkan bahwa Asia Tenggara merupakan area utama yang perlu dipertimbangkan dalam upaya mencari asal-usul SARS-CoV-2. 

Diberitakan media setempat bahwa sampel yang ada di Kamboja diambil dari kelelawar tapal kuda Shamel sebagai bagian dari proyek yang didukung oleh UNESCO, di mana para peneliti membandingkan keanekaragaman spesies di dua sisi Sungai Mekong di Kamboja utara. Sampel tersebut kemudian diangkut kembali ke institut dan disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius (minus 112 derajat Fahrenheit).

Setelah Covid-19 mewabah, para ilmuwan mulai menjalankan tes tambahan pada sampel yang disimpan untuk mencari virus korona terkait. Dari 430 sampel yang mereka lihat, 16 dinyatakan positif virus korona dan di antara itu adalah dua jenis yang hampir identik yang ternyata merupakan kerabat dekat SARS-CoV-2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement