REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Guru memiliki peran sentral dalam dunia Pendidikan. Guru tak sekadar dituntut memiliki kemampuan mentransformasikan pengetahuan dan pengalamannya, Tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi peserta didik.
Menjadi guru terkadang dianggap bukan profesi elit dan mewah seperti pilot, dokter, pegawai bank, dan sebagainya. Namun, kedudukan guru sebagai tenaga pendidik sangat mulia. Di sisi lain, kesejahteraan guru selalu menjadi isu hangat setiap tahunnya.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa sejahteranya guru ditentukan dari kalangan PNS saja. Namun tidak untuk Ridwan Hasan Saputra. Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) ini bisa menuai segudang penghargaan, meskipun bukan dari kalangan guru PNS.
Adapun beberapa penghargaan yang telah diraih Ridwan Hasan Saputra seperti Satyalancana Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007, Tokoh Perubahan REPUBLIKA tahun 2013, Anugerah Peduli Pendidikan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, Ikon Pendidikan majalah Gatra tahun 2015 dan Finalis Liputan 6 Award tahun 2016.
Lalu, apa rahasianya? Dapatkan tipsnya bersama Ridwan Hasan Saputra dalam Program Membentuk Guru yang Bernilai, Sejahtera, dan Dihormati. Program ini menerapkan biaya seikhlasnya (sesuai kemampuan). Uniknya, bayarnya boleh pakai doa dalam setiap pertemuan jika tidak mampu. Adapun pelaksanaan pembinaan dua minggu sekali, tiap hari Rabu pukul 20.00-21.00 WIB.
Keuntungan mengikuti program ini di antaranya, sharing intensif selama delapan kali pertemuan langsung dari pakarnya, e-sertifikat, dan berkesempatan bergabung bersama komunitas Jaringan Suprarasional. Bagi Anda yang ingin mengikuti program ini, silakan daftar melalui
https://www.kpm.read1institute.org/ paling lambat tanggal 1 Februari 2021. Informasi selengkapnya, hubungi 0812.8188.2562.