Jumat 08 Jan 2021 17:20 WIB

Mengapa Standar Emas Pengobatan Bipolar Kerap Gagal?

Hanya sepertiga pengidap gangguan bipolar yang merespons pengobatan lithium.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Kanye West, salah seorang selebritas yang mengidap gangguan bipolar.
Foto:

Tetapi pada orang yang tidak merespons lithium, lithium tidak efektif karena level LEF1 terlalu rendah untuk terjadi pairing. Alhasil, tidak ada regulasi aktivitas sel.

Ketika tim memberikan asam valproik, pengobatan yang sering digunakan untuk orang yang tubuhnya tidak responsif terhadap lithium, pengukuran menunjukkan adanya peningkatan kadar LEF1 dan aktivasi gen relevan lainnya. Dan ketika tim membungkam gen LEF1 di neuron kontrol, mereka menemukan bahwa gen terkait tidak diaktifkan.  

Hasil ini menunjukkan peran penting yang dimainkan LEF1 dalam mengendalikan hipereksitabilitas saraf.

"Saat kami membungkam gen LEF1, neuron menjadi hipereksitabilitas," kata Shani Stern, salah satu penulis pertama studi dan ilmuwan tamu Salk.  

"Dan ketika kami menggunakan asam valproik, ekspresi LEF1 meningkat, dan kami menurunkan hipereksitabilitas. Itu menunjukkan ada hubungan kausatif, dan itulah mengapa kami pikir LEF1 mungkin menjadi target yang mungkin untuk terapi obat," jelasnya.

LEF1 juga dapat membantu peneliti mengembangkan tes skrining untuk daya responsif. Saat ini, dokter hanya dapat menentukan apakah pasien responsif terhadap lithium dengan memberikan rangkaian pengobatan lengkap, yang bisa memakan waktu satu tahun.

Sekarang, aktivitas LEF1 yang lemah mungkin menjadi indikator bahwa pasien tidak akan merespons lithium, memungkinkan cara yang lebih cepat dan lebih efisien untuk menyusun terapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement