Ahad 03 Jan 2021 15:22 WIB

Alasan Mengapa Peretasan SolarWinds Sangat Berbahaya

Peretas Solarwind tembus ke kode program Microsoft.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Microsoft
Foto:

Microsoft memproduksi banyak perangkat lunak. Itulah alasan mengapa mengetahui kode program sangat berbahaya.

Banyak perusahaan dan lembaga pemerintah bergantung pada perangkat lunak Microsoft. Pengetahuan mengenai kode sumber dapat menawarkan penyerang menemukan cara baru untuk menghindari solusi keamanan dan menembus target dalam serangan di masa mendatang.

Microsoft menerbitkan temuan barunya pada 31 Desember, tetapi Reuters melaporkan tiga orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan raksasa perangkat lunak itu telah mengetahui selama berhari-hari bahwa kode sumbernya telah dilanggar selama serangan itu.

“Kode program adalah blueprint arsitektur tentang bagaimana perangkat lunak itu dibuat,” kata Andrew Fife dari Cycode kepada Reuters.

Cycode adalah perusahaan yang berbasis di Israel yang mengembangkan solusi kode sumber. Chief Technology Officer Cycode Ronen Slavn bertanya-tanya jenis kode sumber apa yang diakses.

“Jika Anda memiliki blueprintnya, jauh lebih mudah untuk merekayasa serangan. Bagi saya, pertanyaan terbesarnya adalah ‘Apakah ini pengintaian untuk operasi besar berikutnya?” tanya Slavin.

Microsoft menjelaskan ada akses kode program yang tidak sah. “Kami mendeteksi aktivitas tidak biasa dengan sejumlah kecil akun internal dan setelah ditinjau, kami menemukan satu akun telah digunakan untuk melihat kode sumber di sejumlah repository kode sumber. Akun tersebut tidak memiliki izin untuk mengubah kode atau sistem teknik apapun dan penyelidikan kami lebih lanjut mengkonfirmasi tidak ada perubahan yang dilakukan. Akun ini diselidiki dan diperbaiki”.

Microsoft  juga menjelaskan penyelidikannya menemukan tidak ada bukti akses ke layanan produksi atau data pelanggan. Investigasi, yang sedang berlangsung, juga tidak menemukan indikasi sistem perusahaan digunakan untuk menyerang orang lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement