REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Mars yang baru akhirnya mulai berlangsung. Pada 20 Desember 2020, dua majelis di Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui anggaran akhir NASA untuk tahun fiskal 2021, yang mencakup rencana untuk satelit pemetaan es di Mars. Misi pemetaan es di Mars itu ditargetkan diluncurkan pada 2026 mendatang.
Permintaan anggaran untuk misi, yang secara resmi disebut Mars Ice Mapper, itu mengejutkan para ilmuwan planet ketika diajukan oleh pemerintahan Trump pada Februari lalu. Dokumen-dokumen awal tersebut hanya memberikan sedikit rincian, sehingga sulit untuk memahami misinya.
Menurut TheSpaceReview.com, misi tersebut adalah perintis jalan untuk mendukung misi manusia ke Mars nanti. Pada pertemuan 30 November, NASA mengatakan Mars Ice Mapper akan menjalani sejumlah tujuan.
Secara khusus, misi itu akan menggunakan teknologi yang sudah dikenal untuk membuat penemuan baru, membuat peta geografis terbaik dari es air, aktivitas geologi, dan perubahan lingkungan di permukaan planet merah tersebut.
Mematuhi garis waktu peluncuran 2026 sangat penting untuk persiapan NASA untuk eksplorasi manusia di Mars. Wakil direktur planet NASA, Eric Ianson, mengatakan bahwa menemukan es tanah yang dapat diakses adalah penting dalam sumber daya situs untuk eksplorasi. Hal itu akan sangat membantu menginformasikan di mana tempat terbaik untuk mendarat di Mars.
"Jika kami berencana untuk eksplorasi manusia pada pertengahan 2030-an, kami perlu mulai mendapatkan informasi sedini mungkin pada pertengahan 2020 di mana kami harus merencanakan misi masa depan ini," kata Ianson, dilansir di Earth Sky, Kamis (31/12).