REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple membangun namanya berdasarkan privasi dan keamanan. Namun, bahkan platform yang paling aman pun tidak kebal terhadap pelanggaran.
Pada Ahad (20/12), The Guardian melaporkan bahwa lusinan iPhone yang digunakan oleh jurnalis Aljazirah diretas menggunakan spyware yang diduga dibeli dari NSO Group Israel, yang memproduksinya.
Peneliti dari Lab Citizen, Universitas Toronto percaya klien dari perusahaan teknologi Israel-termasuk pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) meretas ponsel pribadi mereka menggunakan eksploitasi tanpa klik yang tidak terlihat di iMessage yang dapat dieksploitasi hingga iOS 13.5.1.
Penelitian Citizen Lab menegaskan bahwa 36 ponsel milik jurnalis ini adalah sebagian kecil dari total Serangan yang memanfaatkan eksploitasi ini.
Menurut Guardian, seperti yang dilansir dari BGR, Selasa (22/12), peretasan itu terungkap ketika jurnalis investigasi Aljazirah Tamer Almisshal mulai khawatir bahwa iPhone-nya telah disusupi. Dia menghubungi The Citizen Lab dan mereka mulai memantau teleponnya.
Melihat log metadata yang terkait dengan lalu lintas internetnya, mereka menemukan “ponselnya telah terhubung ke server NSO setelah terinfeksi dengan kode berbahaya. Tampaknya, kode ini dikirim melalui server Apple, meskipun dia tidak pernah mengklik tautan berbahaya apa pun. Ia bahkan tidak perlu melakukan kesalahan apa pun untuk diretas.
“Seperti yang telah kami nyatakan berulang kali, kami tidak memiliki akses ke informasi apa pun sehubungan dengan identitas individu yang digunakan sistem kami untuk melakukan pengawasan,” kata NSO Group kepada Guardian.
“Namun, jika kami menerima bukti penyalahgunaan yang kredibel, dikombinasikan dengan pengidentifikasi dasar dari target dan kerangka waktu yang dituduhkan, kami mengambil semua langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur investigasi penyalahgunaan produk kami untuk meninjau tuduhan tersebut,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Apple mengatakan mereka tidak dapat secara independen memverifikasi klaim yang dibuat oleh The Citizen Lab. Namun, lembaga itu mengkonfirmasi bahwa serangan itu ditargetkan oleh negara-negara tertentu terhadap orang-orang tertentu.
Apple juga mengambil kesempatan untuk mengingatkan semua orang untuk mengunduh versi terbaru dari perangkat lunak yang berjalan di perangkat mereka. Citizen Lab mengatakan eksploitasi iMessage tidak berfungsi di iOS 14 dan yang lebih baru.
“Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan saya. Itu mengacaukan pikiran anda,” kata presenter Al Araby, Rania Dridi.
"Semuanya, kehidupan pribadi anda, sedang tidak pribadi lagi. Itu tidak (hanya) selama sebulan, itu selama setahun, dan mereka memiliki segalanya: panggilan telepon, gambar, video mereka dapat mengaktifkan mikrofon. Itu membuatmu merasa tidak aman,” ujar Dridi lagi.