REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan peretasan terhadap perangkat smartphone besutan Apple, iPhone, yang terjadi pekan ini ternyata memiliki dampak lebih luas dari yang diperkirakan. Sebuah sumber menyebutkan bahwa Pemerintah Cina memanfaatkan serangan peretasan ini untuk membidik perangkat komunikasi milik komunitas Muslim Uighur.
Dilansir dari laman Forbes, sistem operasi Google dan Microsoft juga menjadi target pelaku peretasan iPhone. Penargetan tersebut dinilai bagian dari rencana para peretas dalam dua tahun terakhir.
Salah satu sumber menduga, sistem peretasan dikembangkan terus menerus untuk sistem pengoperasian komputer dan ponsel pintar yang berbeda. Menurut sumber tersebut, cara ini dilakukan karena penggunaan teknologi milik komunitas Uighur telah berubah.
Android dan Windows masih menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia. Keduanya menjadi target yang sangat menarik bagi peretas, baik yang disponsori pemerintah ataupun penjahat.
Pihak Google belum memberikan komentar terkait hal ini. Masih belum jelas apakah Google mengetahui atau akan mengungkapkan situs tersebut juga menargetkan sistem pengoperasian lainnya selain iOS milik Apple.
"Google Project Zero sangat spesifik dalam unggahannya di blog yang belum lama ini mengungkapkan penyerangan dengan menggunakan eksploitasi iPhone yang unik dan mereka belum mengungkapkan informasi serupa kepada kami," kata juru bicara Microsoft kepada Forbes, Senin (2/9).
"Microsoft sangat berkomitmen untuk menginvestigasi isu keamanan yang dilaporkan dan jika informasi baru diungkapkan, maka kami akan mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk membantu menjaga pelanggan agar tetap terlindungi," jelasnya.
Di sisi lain, Apple belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang serangan tersebut. Mereka juga belum memberikan komentar tentang perkembangan situasi terakhir.
Berdasarkan salah satu sumber yang dekat dengan Google, Google telah memberi tahu Apple tentang situs mana saja yang dijadikan target. Namun, belum ada satu pun nama situs yang spesifik memiliki keterkaitan dengan komunitas Uighur yang digunakan untuk melancarkan serangan peretasan di iPhone.
Masih belum jelas pengeksploitasian seperti apa terhadap Android dan Windows yang ada pada situs yang menyerang sistem pengoperasian Apple. Pada kasus peretasan iOS, peretas menempatkan malware di ponsel dan dapat memata-matai sejumlah besar data.
Itu termasuk data yang terenkripsi seperti teks di Whatsapp, iMessage, dan Telegram. Termasuk juga informasi mengenai lokasi ponsel tersebut digunakan.