Kamis 26 Nov 2020 14:08 WIB

AS Konfirmasi ZTE sebagai Ancaman Keamanan Nasional

Menurut AS, perangkat yang disediakan ZTE dapat digunakan untuk memata-matai.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jaringan 5G ilustrasi
Foto: BBC
Jaringan 5G ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC AS) telah mengkonfirmasi ZTE merupakan ancaman keamanan nasional. Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg.

Dilansir dari GSMArena, Kamis (26/11), menurut FCC, perlengkapan yang disediakan oleh perusahaan China tersebut dapat digunakan untuk memata-matai.

Baca Juga

Agensi tersebut akan bertemu dalam dua pekan, pada 10 Desember. Pertemuan itu untuk memutuskan peralatan apa sebenarnya yang akan dilarang dari AS dan apakah perusahaan akan menghadapi masalah yang sama, seperti sesama perusahaan China Huawei.

ZTE membantah tuduhan peralatan 5G-nya berisiko. Keputusan diambil setelah penyelidikan dari produsen pada komisi untuk mempertimbangkan kembali pencantuman sebagai ancaman keamanan nasional setelah keputusan awal pada Juni.

Dalam sebuah pernyataan email, Ketua FCC, Ajit Pai mengatakan keputusan itu adalah langkah lain dalam upaya berkelanjutan untuk melindungi jaringan komunikasi AS dari risiko keamanan.

Di sebuah tweet terpisah, Pai mengatakan ZTE tidak mempermasalahkan fakta bahwa hukum China mewajibkan perusahaan untuk meninggalkan 'pintu belakang' bagi pemerintah untuk kegiatan pengumpulan intelijen.

Menurut Bloomberg, melarang dua produsen utama peralatan 5G dapat merugikan operator pedesaan kecil. Hal ini terutama jika operator diminta untuk melepas peralatan yang saat ini dipasang oleh pihak yang dilarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement