REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data lembaga riset pasar Canalys, Xiaomi Corporation menempati peringkat ketiga global dalam hal pengapalan smartphone dengan pangsa pasar 13,5 persen pada Q3 2020.
Pada 10 bulan pertama pada 2020, Xiaomi secara global berhasil menjual lebih dari 8 juta unit smartphone yang memiliki harga di atas 3.000 renminbi atau setara 300 euro di pasar luar China.
Pengguna aktif bulanan dari MIUI per 30 September 2020 mencapai 368,2 juta orang atau naik 26,3 persen. Dari jumlah itu, pengguna MIUI di China tercatat sebesar 109,4 orang.
Kuartal III 2020 menandai babak baru setelah pendapatan dari pasar di luar China tumbuh sebesar 52,1 persen YoY. Pendapatan ini menyumbang 55,1 persen dari total pendapatan. Angka ini memecahkan rekor dalam hal pendapatan kuartal sekaligus kontribusi pendapatan dari luar China ke pendapatan total.
Menurut Canalys, pengapalan smartphone Xiaomi di Eropa Barat naik 107,3 persen YoY pada kuartal ini. Pangsa pasar Xiaomi mencapai 13,3 persen dan masuk dalam tiga besar merek smartphone untuk pertama kalinya.
Secara khusus, Xiaomi mempertahankan posisi puncak di Spanyol dalam hal pengapalan smartphone untuk tiga kuartal berturut-turut. Di Spanyol, pangsa pasar Xiaomi mencapai 33,9 persen. Tidak hanya itu, Xiaomi juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat di pasar lain seperti Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
Dalam sembilan bulan pertama pada tahun 2020, Xiaomi telah mengapalkan lebih dari 10 juta unit smartphone ke pasar selain China dan India. Pencapaian itu tidak lepas dari kerja sama Xiaomi dengan operator telekomunikasi yang kini mencapai 50 perusahaan yang melayani lebih dari 100 jaringan di 50 negara.
Untuk smartphone, pendapatan tercatat sebesar 47,6 miliar renminbi atau setara dengan Rp 102,1 miliar, tumbuh 47,5 persen YoY. Pengapalan smartphone mencapai 46,6 juta unit, tumbuh 45,3 persen YoY.