REPUBLIKA.CO.ID,PUERTO RICO -- Teleskop Arecibo yang ikonik di Puerto Rico akan dinonaktifkan. Namun warisan multi-aspeknya akan terus hidup. Teleskop ini telah beroperasi selama 57 tahun.
Sudah banyak kerusakan sehingga memaksa teleskop radio dibongkar. Perbaikan pada baikan teleskop radio yang rusak ini berisiko membahayakan nyawa bagi para teknisi yang memperbaikinya.
Dilansir di Earth Sky, Jumat (20/11), pada 16 November 1974, teleskop Arecibo di Puerto Rico digunakan untuk mengirimkan siaran terkuat yang pernah sengaja dikirim ke luar angkasa. Tujuannya untuk mencoba mencari tahu kehidupan alien.
Siaran tersebut merupakan bagian dari upacara yang diadakan untuk menandai peningkatan besar-besaran pada teleskop radio. Beberapa orang memuji acara ini sebagai upaya memperluas pikiran untuk mengingatkan orang-orang pada tahun 1974 bahwa Bumi kemungkinan besar bukan satu-satunya planet tempat peradaban cerdas telah berevolusi.
Didesain oleh profesor astronomi Cornell, Frank Drake dengan masukan dari ilmuwan lain termasuk Carl Sagan, siarannya sederhana dan elegan. Sinyal ini terdiri dari pola bilangan biner.
Pesan ini berisi informasi tentang bahan kimia dasar kehidupan, struktur DNA, tempat Bumi di tata surya kita, dan bahkan sosok manusia. Butuh tiga menit untuk mengirim 1.679 bit informasi, kecepatan yang sangat tinggi dibandingkan modem komputer modern.
Menurut SETI Institute, siaran itu sangat kuat karena menggunakan pemancar megawatt Arecibo yang dipasang pada antena setinggi 305 meter.
Emisi itu setara dengan 20 triliun watt siaran omnidirectional, dan akan dapat dideteksi oleh eksperimen SETI di mana saja di galaksi, dengan asumsi antena penerima berukuran serupa dengan Arecibo.
Sinyal 1974 keluar ke arah M13, gugus bintang bola yang mengorbit pusat galaksi Bima Sakti kita. Lokasi itu dipilih terutama karena tempat itu adalah kumpulan besar bintang yang tersedia di langit pada waktu upacara
Gugus bintang bola sangat jauh. M13 berjarak sekitar 23 ribu tahun cahaya dari Bumi. Sinyal 1974 sekarang berjarak 46 tahun cahaya dari kita.
Arecibo rencananya akan dibongkar di tengah kekhawatiran akan keamanan. Sebuah tinjauan menemukan bahwa kerusakan pada 'piringan' teleskop 305 meter beresiko runtuh, menyusul kerusakan pada sistem pendukungnya. Disimpulkan bahwa struktur besar tidak dapat diperbaiki tanpa menimbulkan risiko yang berpotensi mematikan bagi pekerja konstruksi.
"NSF memprioritaskan keselamatan pekerja, staf Arecibo Observatory, dan pengunjung, yang membuat keputusan ini perlu, meskipun disayangkan," kata Sethuraman Panchanathan, direktur US National Science Foundation (NSF), yang mendanai teleskop.