REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sony baru saja mengumumkan proyek Airpeak. Proyek ini merupakan kontribusi Sony pada bidang drone kamera berdasarkan keahlian pencitraan dan penginderaan perusahaan, serta teknologi “3R” (reality, real-time dan remote).
Dilansir dari GSMArena, Selasa (10/11), sebuah siaran pers singkat mengatakan proyek ini ditujukan untuk hiburan dan berbagai industri lainnya. Sony juga mengisyaratkan penggunaan profesional dibandingkan produk konsumen.
Belum sepenuhnya jelas apakah Sony akan meluncurkan drone-nya sendiri atau apakah akan menawarkan modul kamera dan sensor pada pembuat drone.
Pembaruan lebih lanjut akan diunggah di situs Airpeak khusus, menjelang peluncuran proyek tersebut pada Musim Semi 2021. Hanya ada video teaser sama yang akan ditayangkan untuk saat ini.
Pada Januari lalu, Sony mengajukan paten untuk drone yang dapat dilipat dengan desain yang tidak biasa. Bentuknya kipas bersaluran dipasang pada pilar, sehingga dapat diputar ke dalam tubuh done untuk diangkur dan dengan mudah digunakan sebelum penerbangan.
Sebagai perbandingan, DJI Mini 2 baru memiliki baling-baling yang dipasang di lengan yang terlipat pas di samping bodi saat siap untuk dimasukkan kembali ke casing kecilnya.