Senin 02 Nov 2020 17:27 WIB

Meteorid Jatuh di Michigan Simpan Petunjuk Asal-usul Bumi

Meteorid jatuh pada 1028 mengandung zat organik dari awal-awal Tata Surya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Meteorid
Foto: wikimedia
Meteorid

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sebuah meteorid yang jatuh di danau pada 2018 di Michigan, Amerika Serikat ternyata mengandung ribuan senyawa organik yang terbentuk miliaran tahun lalu. Diperkirakan, senyawa itu menyimpan petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi.

Meteor itu awalnya memasuki atmosfer bumi pada 16 Januari 2018 setelah perjalanan sangat panjang melalui ruang angkasa. Radar cuaca melacaknya dan terlihat pecahnya batu luar angkasa yang menyala hingga membantu pemburu meteorit dengan cepat menemukannya jatuh di Strawberry Lake di Hamburg, Michigan.

Baca Juga

Tim peneliti internasional kemudian memeriksa sepotong meteorit seukuran kenari. Para ilmuwan melaporkan dalam sebuah studi baru dimana analisis mereka mengungkapkan lebih dari 2.000 molekul organik yang berasal dari saat tata surya masih muda. Senyawa serupa mungkin telah menjadi benih kemunculan kehidupan mikroba di bumi.

Pemulihan meteorit yang cepat dari permukaan danau mencegah air merembes ke dalam retakan dan mencemari sampel dengan spora dan mikroba terestrial. Ini mempertahankan kondisi asli batuan antariksa agar memungkinkan para ahli lebih mudah mengevaluasi komposisinya.

Faktanya, hanya ada sedikit pelapukan terestrial sehingga fragmen yang dibawa tampak seperti didapat di luar angkasa.

"Ketika batuan ruang angkasa memasuki atmosfer dengan kecepatan beberapa mil per detik, udara di sekitarnya menjadi terionisasi. Panas ekstrem mencairkan hingga 90 persen meteor, dan batu yang bertahan lewat atmosfer terbungkus dalam kerak fusi kaca leleh setebal 1 milimeter," kata penulis utama studi Philipp Heck asal Universitas Chicago dilansir dari livescience pada Senin (2/11).

Heck menjelaskan fragmen yang bertahan di dalam kerak adalah catatan murni geokimia batuan di luar angkasa. Heck heran meskipun jatuh ke bumi dengan terbakar, meteorit itu sangat dingin saat mendarat.

"Saya pernah mendengar laporan saksi mata meteorit jatuh ke genangan air setelah hujan, dan genangan itu membeku karena meteorit sangat dingin," ucap Heck.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement