Rabu 28 Oct 2020 00:43 WIB

Peneliti Ungkap Psyche, ObjekTerbesar di Sabuk Asteroid

NASA bersiap meluncurkan pesawat ruang angkasa Psyche pada 2022.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid. Ilustrasi
Foto: .
Asteroid. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Studi teraru oleh ilmuwan planet dari Southwest Research Institute Tracy Becker mengulas beberapa pandangan baru dari asteroid 16 Psyche. Hal ini termasuk pengamatan ultraviolet yang pertama. 

Studi yang dipublikasikan hari ini di The Planetary Science Journal dan dipresentasikan pada pertemuan virtual American Astronomical Society's Division for Planetary Sciences, menggambarkan asteroid yang lebih jelas daripada sebelumnya. Dengan diameter sekitar 180 kilometer, Psyche adalah salah satu objek paling masif di sabuk asteroid utama yang mengorbit antara Mars dan Jupiter. 

Baca Juga

Pengamatan sebelumnya menunjukkan Psyche adalah benda padat, sebagian besar logam yang dianggap sebagai inti sisa planet yang gagal dalam pembentukan. "Kami telah melihat meteorit yang sebagian besar terbuat dari logam, tetapi Psyche bisa menjadi unik karena mungkin asteroid yang seluruhnya terbuat dari besi dan nikel," kata Becker dilansir dari Phys,pada Selasa (27/10).

"Bumi memiliki inti logam, mantel, dan kerak. Ada kemungkinan bahwa saat protoplanet Psyche terbentuk, ia ditabrak oleh objek lain di tata surya kita dan kehilangan mantel serta keraknya," lanjut Becker.

Becker mengamati asteroid pada dua titik dalam rotasinya untuk melihat kedua sisi Psyche secara lengkap. Becker menggambarkan sebanyak mungkin dari pengamatan permukaan pada panjang gelombang ultraviolet (UV).

"Kami dapat mengidentifikasi untuk pertama kalinya di setiap asteroid apa yang kami anggap sebagai pita serapan ultraviolet oksida besi," ujar Becker.

"Ini merupakan indikasi bahwa oksidasi sedang terjadi di asteroid, yang bisa jadi akibat angin matahari yang menghantam permukaan," lanjut Becker.

Studi Becker dilakukan ketika NASA bersiap meluncurkan pesawat ruang angkasa Psyche, yang akan melakukan perjalanan ke asteroid sebagai bagian dari upaya untuk memahami asal usul inti planet. Misi tersebut akan diluncurkan pada 2022. 

Asteroid logam relatif langka di tata surya, dan para ilmuwan yakin Psyche dapat menawarkan kesempatan unik untuk melihat ke dalam sebuah planet. 

"Apa yang membuat Psyche dan asteroid lainnya begitu menarik adalah karena mereka dianggap sebagai penyusun tata surya," ucap Becker. 

"Untuk memahami apa yang sebenarnya membentuk sebuah planet dan untuk melihat bagian dalam sebuah planet sangatlah menarik. Begitu kita sampai di Psyche, kita benar-benar akan memahami jika itu masalahnya, bahkan jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Setiap kali ada kejutan, selalu menyenangkan," ungkap Becker.

Becker juga mengamati permukaan asteroid sebagian besar mungkin adalah besi. Tetapi dia mencatat keberadaan besi dalam jumlah kecil dapat mendominasi pengamatan UV. Namun, saat mengamati Psyche, asteroid tampak semakin memantulkan cahaya pada panjang gelombang UV yang lebih dalam.

"Ini adalah sesuatu yang perlu kita pelajari lebih lanjut. Ini bisa menjadi indikasi bahwa ia terpapar di luar angkasa begitu lama. Jenis pencerahan UV ini sering dikaitkan dengan pelapukan luar angkasa," jelas Becker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement