Rabu 28 Oct 2020 04:38 WIB

Mulai 2022, Google Pakai Bahan Daur Ulang untuk Produknya

Google sedang berupaya menjadi perusahaan yang semakin ramah lingkungan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi Google)
Foto: Flickr
(Foto: ilustrasi Google)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Tahun lalu, Google berjanji semua produk Made By Google akan menggunakan bahan daur ulang pada 2022. Daftar produk tersebut mencakup ponsel Pixel, Pixelbooks, speaker Google Home, perangkat Nest dan aksesoris seperti casing ponsel dan tempat pengisian daya.

Pada Senin (26/10), perusahaan mengumumkan ada produknya yang menggunakan bahan daur ulang lebih cepat dari jadwal. Semua produk Pixel dan Nest baru sekarang dirancang dengan bahan daur ulang.

Baca Juga

Kabar tersebut disampaikan oleh Google sustainability systems architect David Bourne. Dilansir dari The Verge, Selasa (27/10), itu tidak berarti produk Pixel dan Nest seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang.

Menurut Google, penutup belakang Pixel 5 dibuat dengan 100 persen aluminium daur ulang. Nest Audio baru memiliki 70 persen plastik daur ulang, dengan penutup kain ramah lingkungan yang diperkenalkan dengan Nest Mini tahun lalu.

Pada Thermostat Nest terbaru, pelat dekorasi (bagian yang menempel ke dinding) terbuat dari post-consumer recycled plastic. “Fokus Google dalam memasukkan bahan daur ulang ke dalam desain perangkat keras kami tidak hanya mendukung komitmen keberlanjutan kami, tetapi juga memungkinkan mitra rantai pasokan kami untuk berinvestasi dan mengembangkan jenis bahan ini dengan percaya diri, sehingga industri elektronik konsumen yang lebih luas dapat menggunakannya juga,” kata Bourne.

Google mengatakan pada September akan menjalankan operasi bebas karbon pada 2030. Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk menggunakan bahan daur ulang atau terbarukan di setidaknya 50 persen dari semua plastik yang digunakan di semua produk perangkat kerasnya pada 2025.

Pada 2025, Google mengatakan akan membuat kemasan produknya 100 persen bebas plastik dan 100 persen dapat didaur ulang. "Kami telah mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan kami sejak 2016, tetapi kami memiliki banyak kerja keras ke depan untuk memenuhi tujuan baru ini,” kata Bourne.

Ia menambahkan perusahaan perlu menemukan alternatif yang dapat didaur ulang, material yang masih akan melindungi produknya. Sisi lain, Google mengatakan sedang bekerja untuk mencapai sertifikasi nol limbah ke TPA di semua lokasi manufaktur perakitan akhir pada 2022. Ini berarti sebagian besar limbah dari operasi tersebut akan didaur ulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement