Senin 26 Oct 2020 17:26 WIB

Tim Indonesia Jadi Juara Kompetisi PUBG Mobile Asia Tenggara

Pertandingan final yang mempertandingkan 15 ronde ini berlangsung sangat sengit,

PUBG Mobile
Foto: PUBG Mobile
PUBG Mobile

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Turnamen Esports PUBG Mobile Pro League Southeast Asia (PMPL SEA) Finals Season 2 baru saja usai digelar Ahad (25/10) malam. Hasilnya, tim Esports asal Indonesia Bigetron Red Aliens menggantikan Yoodo Gank, tim asal Malaysia, yang di pertandingan sebelumnya merupakan juara PMPL SEA Finals Season 1. 

Atas keberhasilan ini, tim Bigetron Red Aliens berhak meraih hadiah utama berupa uang sebesar 30 ribu dolar AS atau kurang lebih senilai 450 juta rupiah. Sementara duduk di peringkat kedua adalah tim Aerowolf LIMAX, tim asal Indonesia yang baru pertama kali mengikuti kompetisi ini. 

Berkat prestasinya ini, tim Aerowolf LIMAX langsung diganjar dengan hadiah uang sebesar 20 ribu dolar AS sedangkan di peringkat ketiga, diduduki oleh tim Secret Jin, tim asal Thailand yang berhak memperoleh hadiah uang sebesar 15 ribu dolar AS.

Di turnamen yang disiarkan secara live streaming di halaman resmi PUBG Mobile Esports di Facebook Gaming dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2020 ini, PUBG Mobile menghadirkan sebuah pengalaman baru menonton bagi penggemar dan komunitas PUBG Mobile di seluruh dunia dengan mengimplementasikan online VR studio menggunakan 720 degree shooting, virtual reality, dan teknologi lainnya. 

Pertandingan final, yang mempertandingkan 15 ronde ini berlangsung sangat sengit, karena masing-masing tim sangat berambisi untuk bisa memperebutkan posisi puncak dan empat tiket lolos ke babak PUBG Mobile Global Championship 2020, di mana gelar juara pertama kali di kompetisi Asia Tenggara yang didapatkan oleh Bigetron Red Aliens tersebut, harus didapatkan dengan penuh perjuangan.

Bigetron Red Aliens yang memulai hari terakhir di peringkat kelima, berhasil merangkak secara perlahan ke posisi puncak, setelah berhasil meraih Winner Winner Chicken Dinner pada game terakhir di map Vikendi. Lain halnya bagi tim Indonesia lainnya, Aerowolf Limax yang memulai hari terakhir di peringkat pertama, justru harus puas mengakhiri turnamen ini dengan duduk di peringkat kedua, karena gagal mendapatkan poin kill dan posisi yang bagus pada lima game terakhir. 

"Kami sangat senang dan meneteskan air mata bahagia saat dipastikan menjadi juara Asia Tenggara untuk pertama kalinya. Untuk para fans, kami ucapkan terima kasih untuk doa dan support-nya selama ini dan untuk tim Aerowolf yang lolos ke Global Championship, yuk kita main bareng dan menjadi juara di kompetisi Global Championship," ungkap salah satu pemain Bigetron Red Aliens, Luxxy, dalam siaran persnya, Senin (26/10).

Salah satu pemain Aerowolf Limax, Potato, dalam kesempatan yang sama juga mengungkapkan kebahagiaannya. "Kami sangat senang bisa mengikuti turnamen ofisial pertama kami di luar Indonesia dan berhasil mencapai target yang kami harapkan saat mengikuti turnamen ini, yaitu lolos ke Global Championship. Untuk para fans, kami ucapkan terima kasih atas dukungannya dan mohon maaf karena gagal menjadi juara, namun kami cukup senang karena tim Indonesia bisa duduk di peringkat pertama dan kedua pada kompetisi ini," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement