Kamis 24 Sep 2020 13:46 WIB

Ilmuwan Ungkap Cincin di Lubang Hitam Galaksi Messier 87

Pada 2017, ilmuwan EHT menggambarkan Lubang Hitam M87 dengan cincin di sekelilingnya.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.
Foto: AP
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Event Horizon Telescope (EHT) mengungkap cincin yang ada di sekitar galaksi Messier 87. Pada April 2019, para ilmuwan yang bergabung dalam proyek EHT meluncurkan foto bersejarah M87 lubang hitam supermasif yang bersembunyi di jantung galaksi.

Lubang hitam ini terletak sekitar 53 juta tahun cahaya dari Bima Sakti.

Baca Juga

Ilmuwan memperoleh gambar yang menakjubkan siluet M87 yang memiliki massa hampir sama dengan 6,5 miliar matahari.

Di sekitar bayangan ada cincin radiasi terang yang dipancarkan oleh gas super panas yang bergerak cepat berputar-putar, dan jatuh ke dalam Bagian perut galaksi ini.

Cincin tersebut jauh lebih terang di bagian bawahnya, memberikan fitur tampilan seperti bulan sabit. Dalam sebuah studi baru, tim EHT mengumpulkan wawasan penting tentang perilaku dan penampilan M87.

EHT berfungsi seperti teleskop radio seukuran Bumi, mengintegrasikan data dari piringan di seluruh dunia. Proyek ini mencapai kematangan pada 2017 dan delapan teleskop di enam lokasi geografis berbeda untuk mengamati M87.

Studi terbaru melihat data lama tersebut. Khususnya, data dari pengamatan tahun 2009 hingga 2012, ketika EHT memiliki  instrumen di tiga lokasi. Kemudian pada 2013, ketika proyek diperluas ke empat lokasi.

Dalam penelitian baru, para ilmuwan dapat menyimpulkan fitur utama M87 dan sekitarnya menggunakan teknik pemodelan statistik. Sebagai contoh, tim peneliti menemukan bahwa ukuran siluet M87 tetap konsisten selama dekade terakhir dan masih sesuai dengan teori relativitas umum Albert Einstein untuk lubang hitam bermassa raksasa.

"Dalam studi ini, kami menunjukkan bahwa morfologi umum, atau keberadaan cincin asimetris, kemungkinan besar bertahan pada skala waktu beberapa tahun," ujar rekan penulis Kazu Akiyama, seorang ilmuwan di Haystack Observatory dari Institut Teknologi Massachusetts, dalam sebuah pernyataan, dilansir Space, Kamis (24/9).

Akiyama mengatakan, itu adalah konfirmasi penting dari ekspektasi teoretis. Konsistensi di seluruh periode pengamatan yang beragam memberi ilmuwan keyakinan lebih dari sebelumnya tentang sifat M87 dan asal mula bayangan. Tapi tidak semuanya tetap sama.

Analisis baru yang diterbitkan secara online hari ini di The Astrophysical Journal, mengungkapkan bahwa cincin terang yang mengikat M87 bergetar secara signifikan dari waktu ke waktu. Ini adalah hasil yang mengejutkan tim EHT.

Penulis utama studi, Maciek Wielgus, astronom di Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts mengatakan tim telah melihat cukup banyak variasi di sana dan tidak semua model teoretis dari akresi (material ke dalam lubang hitam), memungkinkan terjadinya begitu banyak guncangan.

"Artinya, kita dapat mulai mengesampingkan beberapa model berdasarkan dinamika sumber yang diamati,” jelas Wielgus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement