REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 sudah melanda hampir delapan bulan lamanya. Korban terinfeksi sudah lebih dari 22 juta. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit tersebut sulit dikendalikan.
Pakar Penyakit Menular Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dia mengharapkan hidup kembali normal pada akhir 2021. Menurut dia, kombinasi tindakan kesehatan masyarakat dan vaksin diperlukan untuk mengendalikan pandemi COVID-19 Amerika.
Beberapa hari sebelumnya, Bill Gates mengatakan mengharapkan negara-negara maju untuk menahan penyakit itu pada akhir 2021 juga, begitu vaksin tersedia secara luas.
Mereka berharap kehadiran vaksin dapat efektif dan aman sehingga dapat mempercepat proses kekebalan tubuh. Vaksin diharapkan secara signifikan dapat mengurangi tingkat infeksi dan mencegah munculnya wabah tersebut.
Kita bisa mendapatkan kekebalan komunitas atau herd immunity sebagai salah satu cara untuk melawan pandemi. Misalnya Swedia yang menjadikan Herd Immunity sebagai solusi menghadapi corona. Konon, ternyata kekebalan kelompok jauh lebih mudah dicapai untuk COVID-19 daripada yang diyakini semula. Ini bisa menjadi berita baik yang dibutuhkan dunia saat ini.
Dilansir dari BGR pada Rabu (19/8), serangkaian penelitian berbeda, beberapa di antaranya belum ditinjau menunjukkan bahwa kekebalan COVID-19 jauh lebih baik daripada yang kita duga. Bahkan dengan tidak adanya antibodi, yang hampir tidak dapat dideteksi pada penderita COVID-19 yang asimtomatik dan ringan, tubuh memang memperoleh respons kekebalan yang kuat yang dapat menangani paparan virus berikutnya.
Sementara para peneliti tidak dapat mengatakan berapa lama kekebalan bertahan, tidak ada kasus infeksi ulang yang dikonfirmasi dalam delapan bulan sejak semuanya dimulai di Wuhan.
Herd immunity lebih mudah tercapai
Kekebalan komunitas akan tercapai setelah lebih dari 60 persen atau 70 persen populasi kebal. Sayangnya, pencapaian tersebut sangat sulit dicapai.
Namun, sebuah studi baru mengatakan bahwa persentase mungkin ternyata jauh lebih rendah dari yang diyakini semula. Para ilmuwan telah mulai mengamati kekebalan komunitas di komunitas yang terpukul keras pada bulan-bulan awal pandemi.
The New York Times melaporkan bahwa banyak ilmuwan mengatakan ambang batas mungkin benar-benar sekitar 50 persen, atau bahkan mungkin kurang dari itu. Jika itu ternyata akurat, maka pandemi mungkin lebih mudah diatasi, terutama setelah vaksin dapat disebarkan secara luas.
Perkiraan tersebut didasarkan pada pemodelan statistik rumit dari pandemi yang menggunakan pendekatan yang berbeda dan menawarkan perkiraan yang tidak konsisten. Oleh karena itu, herd immunity belum dapat dibuktikan untuk komunitas mana pun.