Sabtu 08 Aug 2020 16:03 WIB

Perusahaan Ini Buat Mesin untuk Bicara dengan Hologram

Mesin juga dilengkapi dengan teknologi yang bisa interaksi dengan hologram tokoh.

Teknologi hologram yang dikembangkan di Imperial College London
Foto: bbc.com
Teknologi hologram yang dikembangkan di Imperial College London

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan yang berlokasi di Los Angeles menciptakan mesin seukuran bilik telepon untuk mengirimkan hologram langsung ke ruang tamu. Perangkat yang dibuat oleh PORTL memungkinkan pengguna berbicara secara real time dengan hologram seukuran orang.

Mesin tersebut juga dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan interaksi dengan hologram terekam dari tokoh bersejarah hingga kerabat yang telah meninggal dunia.

Baca Juga

Setiap perangkat PORTL memiliki tinggi sekitar 2,1 meter, lebar 1,5 meter dan tebal 0,6 meter. Perangkat ini dapat disambungkan ke stopkontak dinding.

Siapa saja yang memiliki kamera dan latar belakang putih dapat mengirim hologram ke mesin yang oleh CEO PORTL, David Nussbaum, disebut "holoportasi."

"Jika Anda tidak bisa berada di sana, Anda dapat mengirim diri Anda ke sana," ujar Nussbaum, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/8).

Nussbaum sebelumnya bekerja di perusahaan yang mengembangkan hologram Ronald Reagan untuk perpustakaan presiden ke-40 AS tersebut.

"Kami dapat menghubungkan keluarga militer yang belum pernah bertemu satu sama lain selama berbulan-bulan, orang-orang yang berada di tempat yang jauh," atau siapa pun yang menjaga jarak guna memutus rantai penyebaran virus corona, Nussbaum menambahkan.

Harga mesin dibanderol mulai dari 60.000 dolar AS atau sekitar Rp 882,5 juta, yang diperkirakan Nussbaum akan turun selama tiga hingga lima tahun ke depan. PORTL juga berencana untuk membuat perangkat yang lebih kecil dengan harga yang lebih rendah awal tahun depan.

Perangkat tersebut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan StoryFile yang berbasis di Los Angeles untuk menghasilkan rekaman hologram yang dapat diarsipkan. Teknologi ini menambahkan biaya untuk perangkat, menjadi setidaknya 85.000 dolar AS (sekitar Rp1,25 miliar).

PORTL mempromosikan perangkat tersebut untuk museum, yang akan memungkinkan pengunjung melihat hologram dari tokoh bersejarah. Orang-orang dapat merasa seperti sedang melakukan percakapan dengan hologram, kata CEO StoryFile, Heather Smith.

"Anda dapat merasakan kehadiran mereka, melihat bahasa tubuh mereka, melihat semua isyarat non-verbal mereka," kata Smith.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement