REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Badan Antariksa AS (NASA) ke Mars akan diluncurkan Kamis (30/7) pagi waktu AS. Pesawat ruang angkasa akanlakan landas di atas roket United Launch Alliance Atlas V dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida.
Rover Perseverance milik NASA akan menyusul probe Hope milik Uni Emirat Arab dan Tianwen 1 milik China dalam perjalanan menuju Planet Merah tersebut. Keduanya diluncurkan masing-masing pada 19 Juli dan 23 Juli.
Bulan ini, memang ada tiga misi yang diluncurkan menuju Mars. Pesawat ruang angkasa keempat, penjelajah ExoMars Eropa-Rusia Rosalind Franklin, seharusnya bergabung dengan peluncuran musim panas ini. Tetapi misi itu mengalami masalah teknis yang belum dapat diperbaiki dan harus menunggu hingga 2022.
Perseverance akan mendarat di dalam Kawah Jezero Mars pada 18 Februari 2021.
Perseverance menggunakan tujuh instrument sains untuk menandai lingkungan kuno yang berpotensi dihuni.
Misi ini juga akan mencari bukti kehidupan Mars yang telah lama mati. Preservance akan mengumpulkan dan menyimpan beberapa lusin sampel asli, yang akan dibawa ke Bumi oleh upaya bersama NASA/Badan Antariksa Eropa pada 2031.
Perseverance akan menguji teknologi untuk upaya eksplorasi di masa depan. Sebagai contoh, salah satu instrument rover akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mar yang tipis dan didominasi oleh karbon dioksida.