Selasa 28 Jul 2020 12:44 WIB

Ilmuwan Terus Coba Pecahkan Misteri Letak Makam Cleopatra

Makan Cleopatra menjadi teka teki selama 2000 tahun terakhir,

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Cleopatra (Ilustrasi)
Foto: Newyorker
Cleopatra (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makam dari ratu terakhir Mesir, Cleopatra, masih jadi teka-teki selama dua ribu tahun terakhir. Bahkan, bagi para arkeolog, lokasi makam itu masih menjadi misteri dan kemungkinan ditemukannya masih cukup rendah.

Cleopatra yang merupakan kekasih Julius Caesar dan Marc Antony, meninggal karena bunuh diri pada 30 SM. Hal itu, dilakukannya dengan membiarkan ular berbisa menggigitnya, setelah ia ditangkap Kaisar Romawi,  Oktavianus.

Baca Juga

Laporan kuno menyebutkan, Cleopatra dimakamkan dengan Antony di sebuah makam besar. Namun demikian, setelah banyaknya penggalian, belum ditemukan makam mereka. Walaupun, beberapa laporan media baru-baru ini mengklaim makam tersebut ada di ambang penemuan setelah penggalian di situs ‘’Taposiris Magna’’ yang terletak sekitar 31 mil (50 kilometer) barat Alexandria.

Dalam 15 tahun terakhir, sebuah tim yang dipimpin oleh Kathleen Martinez juga dikabarkan telah menggali situs tersebut. Tetapi hampir selusin ilmuwan  mengatakan bahwa kecil kemungkinan Cleopatra dimakamkan di Taposiris Magna. Mereka juga umumnya sepakat bahwa kemungkinan menemukan makamnya tipis.

"Tidak ada bukti sama sekali bahwa makam Cleopatra bisa berada di (Taposiris Magna)," ujar mantan menteri Mesir untuk Antiquities, Zahi Hawass, seperti dikutip live science, Selasa (28/7).

Hawass mengatakan, dirinya juga telah bekerja dengan Martinez selama lebih dari 10 tahun di situs tersebut dan tidak menemukan bukti bahwa Cleopatra dan Antony dimakamkan di sana. "Sekarang saya percaya bahwa Cleopatra dimakamkan di bangunan di sebelah istananya dan itu di bawah air. Makamnya tidak akan pernah ditemukan,’’ kata Hawass.

Sebagai penguasa terakhir dari Ptolemeus, Cleopatra berasal dari garis penguasa Ptolemeus Soter, salah satu jenderal Alexander Agung. Para penulis kuno juga sering menyebut makam Alexander terkait kematiannya, namun, para arkeolog tidak pernah menemukan makam para penguasa Ptolemeus.

"Masalahnya adalah, kita tidak tahu di mana Alexander sendiri atau salah satu dari 15 penguasa Ptolemaik Mesir dimakamkan," kata Susan Walker, seorang kurator kehormatan dan mantan Penjaga Barang Antik Sackler di Museum Ashmolean Universitas Oxford.

Dirinya menduga, makam Cleopatra akan berlokasi dekat dengan penguasa lain dari dinasti Ptolemeus. Terlebih, Jika makam Cleopatra dan orang-orang penguasa Ptolemeus lainnya dibangun di Aleksandria, sehingga, kemungkinan mereka berada di bawah air atau terkubur di perkembangan zaman modern sangat besar.

Dosen senior Egyptology di University of Liverpool, Glenn Godenho, mengatakan, setelah lebih dari 10 tahun bekerja di Taposiris Magna untuk pencarian, para arkeolog belum menemukan makam Cleopatra. Sebagian besar cendekiawan lainnya juga ragu bahwa makam itu ada.

Menurutnya, misi Kathleen selama bertahun-tahun berkaitan juga dengan kuil Osiris itu sendiri. Terlebih, keyakinan bahwa makam Cleopatra akan ditemukan di dalam dinding, dan dekat dengan dewinya, tapi tak menunjukkan apapun.

Tak hanya itu, masalah lain adalah bahwa pemakaman di Taposiris Magna tampaknya masih dominan bersifat keagamaan dari pada lainnya. Pemahaman itu, dinilai karena ada kemungkinan lebih tinggi, bahwa mumi merupakan orang berstatus lebih tinggi daripada anggota keluarga kerajaan.

Baru-baru ini, tim Martinez juga diketahui telah menggali sebuah kota mati yang terletak di Taposiris Magna. Meski hanya bukti tipis bahwa Cleopatra dimakamkan di Taposiris Magna, hal itu tidak menghilangkan pentingnya situs galian itu.

"Perlu kiranya menunjukkan bahwa ada banyak tempat ini selain Cleopatra - pekerjaan arkeologi di sini diatur untuk membantu kita memahami lebih lanjut tentang perannya dalam perdagangan antara dunia Mediterania dan Afrika, aktivitas keagamaan dan kepercayaan setelah kematian, struktur sosial, dan populasi."kata Godenho.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement