Sabtu 25 Jul 2020 18:16 WIB

Kasus tanpa Gejala Banyak Ditemukan di Klaster Baru Corona

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya telah terinfeksi.

Orang tua memakaikan anaknya masker (ilustrasi).
Foto:

Sejumlah pakar kesehatan masyarakat, salah satunya yaitu Monica Gandhi, profesor kedokteran di University of California, AS, mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 yang "sangat cepat di seluruh dunia" hanya dapat dijelaskan dengan asumsi bahwa ada orang-orang yang tidak tampak sakit tetapi sebenarnya menyebarkan virus.

"Anda pikir Anda sudah tahu siapa yang bergejala, mereka lantas diisolasi dan dikarantina... Tapi cadangan virus ini juga ada pada orang sehat," kata Gandhi.

Salah satu contoh awal penularan tanpa gejala selama pandemi dapat dilihat pada bulan Februari di kasus kapal pesiar Diamond Princess. Saat itu, sepertiga dari 712 kasus positif yang ditemukan di kapal tidak menunjukkan gejala.

Pada bulan Mei, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di AS, Robert Redfield, mengatakan "sebanyak 25 persen" orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala.

Upaya hentikan penyebaran virus

Hingga kini masih belum jelas seberapa besar potensi penularan dari orang yang tidak menunjukkan gejala, atau berapa banyak kontribusi mereka terhadap penyebaran virus corona. Tidak ada konsensus ilmiah tentang hal ini.

Namun ada konsensus tentang langkah-langkah kebersihan yang telah terbukti efektif memperlambat penyebaran virus corona, seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik dan mengenakan masker. Langkah-langkah ini harus menjadi prioritas.

Sementara Monica Gandhi, profesor kedokteran di University of California, mengatakan bahwa memakai masker adalah kunci untuk mengendalikan pandemi.

"Anda mungkin bertanya, 'Apa yang bisa kami lakukan jika ada orang yang mengidap virus corona berkeluyuran dengan bebas dan mereka merasa sangat sehat?'," Kata Gandhi.

“Anda memakai masker di area yang diperkirakan adalah gudang virus bahkan jika Anda merasa baik-baik saja. Itu adalah strategi paling efektif," ujarnya.

 

sumber: https://www.dw.com/id/kasus-tanpa-gejala-ditemukan-di-klaster-baru-corona/a-54307754

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement