REPUBLIKA.CO.ID, WILTSHIRE -- Ilmuwan terus mencari tahu mengenai situs Stonehenge. Stonehenge adalah situs di Inggris yang menjadi daya tarik wisatawan karena pemandangan batu-batu yang tersusun unik.
Terbaru, para arkeolog telah menemukan terowongan lingkaran besar yang mirip seperti cincin raksasa prasejarah di dekat Stonehenge. Pengamatan lapangan mengungkapkan bukti adanya lingkaran poros besar berukuran 2 km dengan diameter lebih dari 10m dan kedalaman 5m.
Lingkaran ini mengelilingi permukiman kuno Durrington Walls, yang berlokasi 3 km dari Stonehenge. Dilansir di BBC, Senin (22/6) disebutkan bahwa tes menunjukkan pekerjaan tanah itu dilakukan lebih dari 4.500 tahun yang lalu.
Para ahli percaya bahwa 20 atau lebih poros mungkin telah berfungsi sebagai batas ke area suci yang terhubung dengan Stonehenge. Sebuah tim akademisi dari universitas St Andrews, Birmingham, Warwick, Glasgow dan University of Wales Trinity Saint David bekerja pada proyek ini.
"Penginderaan jauh dan pengambilan sampel yang cermat memberi kita wawasan ke masa lalu yang menunjukkan masyarakat yang bahkan lebih kompleks daripada yang dapat kita bayangkan," kata Dr Richard Bates, dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan St Andrews.
Menurutnya, praktik-praktik yang canggih menunjukkan bahwa orang-orang saat itu sangat selaras dengan peristiwa-peristiwa alam. Rekannya, Tim Kinnaird mengatakan sedimen dari poros yang diuji berisi arsip yang kaya dan menarik dari informasi lingkungan yang sebelumnya tidak diketahui.
"Mempelajari temuan itu memungkinkan para arkeolog untuk menulis narasi terperinci dari lanskap Stonehenge selama 4.000 tahun terakhir," kata Kinnaird.
Dr Nick Snashall, arkeolog National Trust untuk Situs Warisan Dunia Stonehenge, memuji bahwa ini adalah penemuan yang menakjubkan.
"Sebagai tempat di mana pembangun Stonehenge tinggal dan berpesta dengan Durrington Walls adalah kunci untuk membuka kisah lanskap Stonehenge yang lebih luas. Oenemuan menakjubkan ini memberi kita wawasan baru tentang kehidupan dan kepercayaan nenek moyang Neolitik kita," kata Dr Snashall.
Menurutnya, Tim Hidden Landscapes telah menggabungkan kerja lapangan arkeologis mutakhir dengan pekerjaan detektif kuno yang bagus untuk mengungkap penemuan luar biasa ini dan menulis bab baru dalam kisah lanskap Stonehenge.