REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baru-baru ini, ilmuwan menemukan sebuah komet dengan ekor terpanjang. Menurut informasi, ekor tersebut memecahkan rekor sebelumnya. Panjangnya diperkirakan lebih satu miliar kilometer. Komet itu adalah Comet 153P / Ikeya-Zhang.
Mengutip Iflscience, Panjang ekor Comet 153P/Ikeya-Zhang setidaknya memiliki 7,5 kali lipat jarak Bumi dan Matahari (sekitar 621 juta mil atau lebih dari satu miliar Km). Panjang itu, jelas memecahkan rekor sebelumnya, Comet Hyakutake, yang hanya setengahnya.
Meski demikian, para peneliti tetap harus meninjau data lebih dari 20 tahun lalu. Kenapa? Pada 2002 lalu, pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA telah mendeteksi peningkatan jumlah proton. Peristiwa tersebut belum dapat dijelaskan selama bertahun-tahun.
Kini, tim peneliti Inggris dan AS sekarang percaya bahwa sebenarnya proton ini berasal dari ekor Komet 153P / Ikeya-Zhang yang terionisasi.
Lebih lanjut, dijelaskan, ada interaksi antara Matahari dan komet yang mengorbit, sehingga melepaskan dua jenis ekor. Satu disebut ekor debu, yang diproduksi oleh radiasi matahari, satunya lagi ekor ion, terbentuk ketika gas netral di inti komet terionisasi oleh radiasi.
Dalam kasus Comet 153P / Ikeya-Zhang, proton yang dilepaskan dari gas hidrogen selama ionisasi ini dapat diangkut oleh angin matahari ke arah pesawat ruang angkasa.
Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan dalam makalahnya, dan menunjukkan bahwa pesawat ruang angkasa itu benar-benar terbang melalui ekor ion Comet 153P / Ikeya-Zhang.
Hasil itu diketahui ketika peneliti menyadari, pesawat ruang angkasa itu telah mendeteksi jarak yang ditempuh sekitar 6,5 unit astronomi (jarak Bumi dan Matahari). Sehingga, ditegaskan bahwa panjang ekor minimum komet tersebut bisa mencapai lebih dari satu miliar Km.