Senin 18 May 2020 09:43 WIB

Selada Berpotensi Bisa Tumbuh di Planet Lain

Salada yang ditumbuhkan di ISS mampu menyerap 100 kali radiasi lebih banyak.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Salada. ilustrasi
Foto: abc
Salada. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salada mungkin suatu hari bisa tumbuh di planet lain. Temuan ini muncul, setelah dua kilogram benih salada berada di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama enam bulan. Di ISS, benih-benih itu bisa menyerap radiasi 100 kali lebih banyak daripada di Bumi sambil menjadi sasaran getaran kuat dari stres dan tekanan perjalanan ruang angkasa.

Riset mengenai salada ini merupakan bagian dari misi Pricipia dengan astronaut Badan Antariksa Eropa Inggris (ESA), Tim Peake. Ketika benih kembali ke Bumi pada 2016, 600 ribu anak-anak dari sekolah dan kelompok di seluruh Inggris mengambil bagian dalam percobaan.

Baca Juga

Anak-anak ini untuk menanam dan memantau pertumbuhan mereka, kemudian membandingkannya dengan benih yang masih tersisa di Bumi. Percobaan ini didukung oleh Badan Antariksa Inggris.

Seperti yang dilansir dari Xinhua Net, Ahad (17/5), hasilnya menunjukkan meskipun benih di ruang angkasa tumbuh lebih lambat dan lebih sensitif terhadap penuaan, tumbuhan dinilai masih layak.

“Ini menunjukkan mungkin untuk menanam tanaman di luar angkasa atau di planet lain untuk dimakan manusia,” kata Badan Antariksa Inggris.

Peake mengatakan ketika manusia melakukan perjalanan ke Mars, mereka perlu menemukan cara unuk memberi makan diri mereka sendiri.

“Penelitian ini membantu kita memahami beberapa biologi penyimpanan dan perkecambahan benih yang akan sangat penting untuk misi luar angkasa di masa depan,” kata Peake.

Jake Chandler dari Royal Holloway yang ikut memimpin penelitian ini mengatakan, membawa benih berkualitas tinggi ke luar angkasa akan sangat penting untuk menumbuhkan tanaman. Ini mendukung eksplorasi manusia terhadap ruang angkasa, Mars, dan dunia lainnya.

Royal Horticultural Society (RHS) menugaskan 8.600 sekolah dan kelompok di seluruh Inggris untuk mengambil bagian dalam studi yang diawasi, mendokumenasikan hasil mereka, seperti yang akan dilakukan di ilmuwan. Itu adalah bagian dari proyek yang disebut Rosket Science, yang dipimpin oleh Kampanye RHS untuk Sekolah Berkebun, dalam kemitraan dengan Badan Antariksa Inggris.

Manajer RHS Alana Cama mengatakan eksperimen Rocket Science membuka jendela pada biologi ruang angkasa dan memungkinkan kaum muda berada di garis depan penelitian inovatif. Menurut Cama, proyek ini memajukan pemahaman manusia tentang tantangan di sekitar menanam tanaman di lingkungan yang tidak biasa dan kelayakan menanam makanan pada misi jangka panjang ruang angkasa di masa depan.

“Menginspirasi generasi baru ahli botani dan bilogi akan tetap menjadi sorotan utama misi kami untuk memperkaya kehidupan semua orang melalui tanaman,” ujar Cama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement