Jumat 24 Apr 2020 13:55 WIB

Pekan Depan, Asteroid Raksasa akan Terbang Menuju Bumi

Asteroid selebar 1,2 mil diprediksi muncul pada 29 April.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid. ilustrasi
Foto: en.wikipedia.org
Asteroid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sebuah asteroid yang diperkirakan berukuran selebar 1,2 mil akan terbang ke Bumi pada pekan mendatang. Namun, benda langit ini diperkirakan tidak akan bertabrakan dengan planet manusia.

Dilansir CNN, ada yang berbeda dari asteroid ini karena seolah mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di Bumi yang dilanda pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Dalam sebuah gambar yang tertangkap oleh Observatorium Arecibo di Puerto Riko, asteroid tampak seperti mengenakan masker.

Baca Juga

Asteroid yang disebut sebagai 52768 (1998 OR2) pertama kali terlihat pada 1998. Kali ini asteroid tersebut diprediksi muncul pada 29 April mendatang dan melewati 3.908.791 mil dari Bumi dengan kecepatan 19.461 mil per jam.

Jumlah ini masih 16 kali lebih jauh dari jarak antara Bumi dan Bulan. Dalam sebuah pernyataan, NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) mengatakan, asteroid cukup besar untuk menimbulkan efek global.

Sementara itu, Anne Virkki, kepala di bidang radar planet di Arecibo Observatory mengatakan, fitur topografi skala kecil seperti bukit dan pegunungan di salah satu ujung asteroid 1998 OR2 sangat memesona secara ilmiah. Namun, saat semua orang saat ini berpikir tentang Covid-19, benda ini tampak memakai masker.

“Karena kita semua berpikir tentang Covid-19, fitur-fitur itu tampak membuatnya seperti OR2 1998 yang memakai masker,” ujar Virkki.

Asteroid diperkirakan terbang pada Rabu (29/4) mendatang sekitar pukul 5.56 pagi. Observatorium Arecibo adalah fasilitas Yayasan Sains Nasional yang dikelola oleh University of Central Florida.

Tim ahli telah memantau asteroid dekat Bumi ini antara lain. Observatorium ini didukung oleh Program Observasi Objek Dekat-Bumi NASA dan telah menganalisis asteroid sejak pertengahan era 1990-an.

Asteroid itu diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena lebih besar dari 500 kaki dan berada dalam jarak 5 juta mil dari orbit Bumi. Para ahli di Arecibo dapat memonitor asteroid dan menggunakan pengamatan untuk menentukan jalur mereka pada masa depan untuk melihat apakah mereka berisiko terhadap Bumi.

"Pengukuran radar memungkinkan kita untuk mengetahui lebih tepat di mana asteroid akan berada pada masa depan, termasuk pendekatan penutupan masa depan ke Bumi," kata Flaviane Venditti, seorang ilmuwan penelitian di observatorium.

Venditti mengatakan, pada 2079 asteroid 1998 OR2 akan melewati Bumi sekitar 3,5 kali lebih dekat dari tahun ini. Karena itulah, penting untuk mengetahui orbitnya secara tepat. Benda langit ini menjadi asteroid terbesar yang diperkirakan melewati Bumi dalam dua bulan mendatang, tetapi bukan terbesar yang pernah ada.

Sementara itu, asteroid 3122 Florence (1981 ET3)--yang terbang dan bertabrakan dengan Bumi pada 1 September 2017--akan kembali melintas pada 2 September 2057. Asteroid itu diperkirakan memiliki lebar antara 2,5 dan 5,5 mil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement